2. Pastikan Kelayakan Tapak Ban
Agar dapat mencengkeram secara efektif, menghalau air, dan mempertahankan kendali kendaraan, ban harus masih memiliki alur tapak (tread) yang aman.
Jika alur pada permukaan ban sudah menipis atau hampir hilang, ban tidak dapat secara maksimal mencengkeram jalan. Hal ini dapat membahayakan terutama dalam kondisi jalan basah atau hujan.
Untuk memastikan keamanan berkendara, pengendara disarankan memeriksa keausan ban secara teratur.
Caranya dengan memeriksa indicator keausan atau kedalaman tapak ban sebagai berikut:
1. Pastikan mobil dalam posisi rem tangan aktif dan berada pada gigi satu (untuk jenis kendaraan dengan gearbox manual) atau parkir (untuk kendaraan jenis otomatis).
2. Periksa kedalaman alur tapak utama di beberapa tempat di sekitar dan di sekitar ban, menggunakan pengukur seperti yang diinstruksikan oleh produsen kendaraan (maksimum sisa alur yang direkomendasikan adalah 1.6 mm – harus menggunakan alat pengukuran).
3. Periksa indikator keausan tapak (tread wear indicator)
4. Bersihkan batu kerikil yang bersarang di alur ban
Kerikil kecil terselip di tapak ban seringkali tidak diperhatikan oleh pengendara.
Walaupun sekilas tak terlihat berbahaya, kerikil yang terselip pada tapak ban dapat merusak ban serta membahayakan pengendara, apalagi bila ban punya pola halus atau rapat.
Pola kembang pada ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.
Kerikil yang bersarang pada tapak ban dapat melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.
Selain itu batu kerikil yang menempel akan terus tertekan ke dalam tapak ban dan menekan permukaan secara terus menerus saat roda berputar.