Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan aturan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro di sejumlah kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.
Atas dasar hal itu, Dyandra Promosindo melakukan penyesuaian jadwal penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS), yang semula digelar pada 18-28 Maret 2021, digeser ke tanggal alternatif (plan C) yang telah ditetapkan bersama pihak JIExpo Kemayoran, yakni pada April 2021.
Baca juga: Dyandra Siap Gelar Pameran Virtual Jelang IIMS Hybrid 2021, Catat Tanggalnya
Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh, mengatakan kesepakatan Dyandra dan JIExpo mewujudkan IIMS di tahun 2021 dengan membuat jadwal cadangan dari jauh-jauh hari demi mengikuti anjuran pemerintah dan mengutamakan keselamatan calon pengunjung dan peserta pameran.
"Segala protokol kesehatan telah kami siapkan. Kami berharap IIMS dapat berjalan di tahun ini," jelas Hendra Noor Saleh.
Baca juga: IIMS Siap-siap Digelar Februari 2021, JIExpo Dapat Lampu Hijau Selenggarakan Pameran
Untuk mengakselerasi pertumbuhan industri otomotif Tanah Air, Dyandra Promosindo tetap mewujudkan komitmennya dengan menggelar IIMS Virtual 2021.
"IIMS Virtual 2021 tetap berjalan mulai 18-28 Februari 2021. Kolaborasi dan persiapan dengan Agen Pemegang Merek (APM), sponsor, aftermarket hingga komunitas mendekati titik puncak. Inovasi diperlukan agar industri otomotif tetap eksis dan bertumbuh," ungkap Project Manager IIMS 2021, Rudi MF.
IIMS Virtual 18-28 Februari 2021 akan memanfaatkan teknologi digital terkini, sehingga memungkinkan terjadinya transaksi, interaksi, atraksi, inspeksi dan bahkan pengaturan test drive.
Untuk April 2021 sendiri, jika izin berpameran sudah dikeluarkan, maka tentu rangkaian IIMS Virtual 2021 ini akan berlanjut di bulan April, dengan tema IIMS Hybrid, yaitu pelaksanaan IIMS di JIExpo Kemayoran berbarengan dengan pameran virtual.
"Di masa sulit, membuat kami harus lebih erat bekerjasama dengan semua stakeholders, menawarkan gagasan yang masuk akal dan niat untuk bangkit bersama," tutup koHen.