Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menilai, Indonesia memiliki potensi membuat kendaraan listrik sendiri.
"Karena kendaraan listrik ini komponennya lebih sedikit dari kendaraan konvensional," kata dia memberi alasan, dalam wawancara bersama Tribunnews, Minggu (21/2/2021).
Ia menjelaskan, mobil konvensional menggunakan lebih dari 4.000 komponen, sementara kendaraan listrik hanya sekitar 700 komponen.
"Mungkin untuk saat ini, terkait dinamo dan baterai kita masih belum bisa membuatnya dan bergantung pada impor. Tetapi sebetulnya dimungkinkan untuk dapat membuat kendaraan listrik buatan dalam negeri," ujarnya.
Bambang Soesatyo menilai, sejak lama Indonesia sudah memiliki kemampuan membuat bodi mobil. Hal tersebut dinilainya bisa menjadi pijakan untuk bisa membuat kendaraan listrik sendiri.
"Seperti di Bandung, Yogyakarta, Bali dan Semarang, anak-anak muda kita bisa bikin bodi mobil apa saja. Konsumen dari luar negeri banyak meminta dibuatkan mobil antik seperti tahun 20an dan 30an ke Indonesia," katanya.
Baca juga: Bambang Soesatyo Promosikan Sepeda Motor Listrik Bike Smart
Bamsoet saat ini sedang mengembangkan motor listrik bernama Bike Smart, yang diklaim 70 persen komponennya diproduksi di dalam negeri.
"Kita lagi siapkan motor listrik yang bisa dijual dibawah Rp 10 juta. Motor listrik ini, komponennya diproduksi dalam negeri mulai dari jok, lampu, bodi hingga ban," kata Bamsoet.
Baca juga: 10 Tahun Lagi, Orang Indonesia Akan Bermigrasi ke Mobil Listrik
Komponen motor listrik ini hanya dinamo dan baterainya saja yang impor dari luar negeri. Komponen lain diproduksi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri.
"Saat ini masih dalam proses uji tipe, dan kita sudah menyiapkan 800 unit untuk nanti dapat dipasarkan," ujarnya,
Kendaraan ini mampu menempuh jarak 80 kilometer dalam kondisi daya baterai penuh.