TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Para traveler dan petualang perjalanan, terutama backpacker yang gemar menikmati perjalanan darat naik bus atau kendaraa pribadi, pasti mengenal keindahan jalur lintas barat Sumatera.
Jalur dengan jalan mulus dengan kontur naik turun di ruas Kota Agung menuju Krui diwarnai oleh keindahan pantainya yang sangat bersih dengan pemandangan yang mempesona, serta deburan ombak Samudera Hindia.
Pantai-pantai di wilayah ini ibarat surga yang tersembunyi karena menyuguhkan keindahan alam pantai berpasir putih yang menyejukan mata.
Ruas jalan antara Kota Agung dan Krui yang banyak mendaki dengan tikungan tajam, serta hutan lebat dengan aneka flora dan fauna di sisi kanan, sungguh menghadirkan pemandangan yang menakjubkan.
Perjalanan #PerpalzGoestoSumatra yang baru saja menyambangi sejumlah pengusaha bus di Lampung, kali ini bergeser ke Provinsi Bengkulu.
Dari Kota Bandar Lampung, perjalanan menyusuri Lintas Barat Sumatra diawali dari ruas jalan Kota Agung-Krui yang melintas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sejauh sekitar 150 km.
Secara umum, jalur trans Lintas Barat Sumatra yang membentang dari Kota Agung menyusuri Krui sampai dengan Bengkulu, didominasi oleh jalur berkelok-kelok.
Sulit untuk menemukan jalan yang membentang lurus sepanjang lebih dari sepuluh kilometer. Kondisi infrastruktur jalan saat ini sudah lebih baik ketimbang beberapa tahun yang lalu.
Bus Mercedez-Benz OC500 RF 2542 6x2 dengan bodi bikinan karoseri Laksana dari PO SAN yang digunakan dalam roadshow kali ini seolah menyempurnakan perjalanan darat dari Lampung ke Bengkulu.
Trek mendaki dan meliuk dengan mudah ditaklukkan oleh bus ini dengan dukungan driver handal serta dukungan pelumas Mobil Delvac dari ExxonMobil Lubricants.
Menikmati perjalanan di trek ini juga terhindar dari rasa penat karena ayunan lembut suspensi udara pada kaki-kaki bus ini membuai sepanjang perjalanan.
“Kami sengaja melintas melalui jalur Lintas Barat ini, karena jalur ini sudah memiliki infrastruktur jalan yang lebih baik dan punya panorama alam yang sangat luar biasa indah," ujar Kurnia Lesani Adnan, founder Perpalz TV yang juga owner PO SAN menceritakan perjalanannya kali ini, Jumat (19/3/2021).
Pria yang akrab disapa Sani ini menceritakan, biasanya setiap melintasi jalur Lintas Barat Sumatera, banyak pengemudi mobil pribadi yang tergoda menepikan kendaraan, lalu menikmati deburan ombak di pantai.
Pilihan pemandangan paling syahdu adalah saat sunset, yakni ketika matahari akan tenggelam dan memancarkan cahaya keemasan.
Baca juga: Pandemi Juga Memukul Bisnis Transportasi PO Gumarang Jaya dan Puspa Jaya Lampung
Dia bercerita, para pengguna jalan yang melintas jalur ini juga bisa singgah untuk melepas lelah dan bermalam sambil menikmati keindahan panorama pantai.
"Sekitar 17 km sebelah utara Krui, terdapat sebuah tempat yang tidak kalah indah, yaitu Pantai Tembakak yang berhadapan langsung dengan Pulau Pisang, hanya berjarak sekitar 1 km dari bibir pantai," ujarnya.
Baca juga: Pengemudi Bus Masih Hadapi Kelangkaan Solar di Lintas Sumatera, Sampai-sampai Harus Bawa Jerigen
Bulan April sampai September menurutnya, merupakan saat yang tepat untuk bermain surfing. Di periode ini biasanya banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kawasan pantai tersebut untuk berselancar.
Baca juga: Damri Retrofit Bus Bermesin Diesel dan Gas ke Berpenggerak Listrik
Pengusaha bus pemilik PO Sumber Alam Purworejo, Anthony Steven Hambali, ikut serta dalam perjalanan roadshow kali ini.
Dia juga mengagumi keindahan pemandangan pantai dan hutan tropis di jalur lintas Barat Bengkulu ini.
"Jalur Lintas Barat Sumatera ini sangat luar biasa. Pemandangannya indah dan trek jalannya mulus,” kata Anthony.
Namun Anthony menilai ada beberapa kendala yang dihadapi para pengendara di jalur ini.
“Ada titik jalan yang jelek, kurang penerangan, dan saat jalan turunan tidak tersedia jalur darurat. Menurut saya, sebaiknya ada guard rail untuk antisipasi. Tapi over all cakeplah jalurnya," ujarnya.