News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips Otomotif

Kapan Waktu Tepat Ganti Air Radiator di Motor? Ini Penjelasan dan Cara Menggantinya

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapan Waktu Tepat Ganti Air Radiator di Motor? Ini Penjelasan dan Cara Menggantinya

TRIBUNNEWS.COM - Tidak hanya oli mesin, ternyata air radiator atau coolant pada motor juga harus dikuras secara berkala.

Meski sama, intervalnya berbeda.

Interval kuras air radiator lebih lama dibanding oli mesin.

Dikutip dari GridOto.com, beberapa pabrikan menyarankan untuk kuras air radiator setiap 10.000 km sekali.

Baca juga: Pengamat Otomotif: Mobil-mobil Penguasa Pasar Bakal Nikmati Perluasan Relaksasi PPnBM 2.500 cc

Baca juga: Toyota Fortuner dan Innova Dapat Relaksasi PPnBM 2.500cc, Konsumen Tunda Pembelian

Kuras air radiator minimal 10.000 Km sekali (GridOto.com)

"Kami selalu menyarankan motor setiap 10.000 km sekali air radiator atau coolantnnya harus dikuras," buka Dicky Nurjaman selaku Teknisi R Pit Yamaha Harapan motor.

Berbeda dari Yamaha, kuras air radiator di motor Honda dilakukan dengan interval lebih lama.

"Sebenarnya pabrikan menyarankan untuk kuras air radiator setiap 24 ribu km atau 2 tahun pemakaian sekali," kata Ribut Wahyudi, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere.

Menurutnya, motor yang digunakan harian di kota besar seperti Jakarta, interval kuras radiator lebih cepat lagi.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan jalanan di jakarta tidak semuanya lancar, sebagian besar padat dan macet.

Ketika terkena macet memang kilometer tidak bertambah tapi mesin terus menyala dan masih bekerja keras.

"Oleh karena itu, untuk motor harian yang sering melewati macet seperti di Jakarta, sebaiknya kuras air radiator atau coolant dilakukan per 10.000 km atau setahun sekali," tutupnya.

Secara tidak langsung pabrikan sepakat kalau air radiator sebaiknya diganti setiap 10.000 km pemakaian atau satu tahun sekali berhubung kondisi jalan di perkotaan Indonesia yang padat.

Selain dikuras, pastikan air radiator atau coolant volumenya tidak berkurang atau di bawah batas minimum.

Jika air radiator atau coolant volumenya berkurang potensi motor overheat jadi lebih besar.

Baca juga: Tips Mengemudi agar Terhindar dari Tilang ETLE

Baca juga: Pasar SUV Tanah Air Makin Ketat, New Mazda CX-3 Sport 1.5 L Diyakini Bisa Bersaing

Cara Mengganti Air Radiator di Motor

Dikutip dari MOTOR Plus-Online.com, cara menguras dan mengganti air radiator sendiri di rumah tergolong mudah.

1. Untuk menguras air radiator lama, buka baut pembuangannya terlebih dahulu.

Biasanya jalur pembuangan air radiator di motor sport berada di dinding blok silinder bagian luar, dekat knalpot.

Untuk membukannya, gunakan kunci sok atau kunci T8 atau kunci 10, tergantung motornya.

Sementara, pada motor matic baut pembuangan air radiator biasanya terdapat pada radiator bagian bawah, membukanya cukup pakai obeng kembang (+).

Posisi baut pembuangan air radiator (Youtube - MOTOR Plus)

2. Setelah itu siapkan wadah untuk menampung air radiator bekas.

Air radiator akan keluar dari lubang pembuangan ketika tutup radiator atau radiator cap-nya dilepas.

Kemudian jangan lupa untuk tutup kembali lubang pembuangan air radiator sebelum isi air radiator baru.

3. Lalu, isi air radiator baru di radiator sampai penuh.

Agar maksimal, nyalakan mesin motor sebentar agar air radiator baru itu turun, kemudian isi lagi sampai penuh dan tutup radiator.

Jangan lupa juga mengisi tabung resevoir atau penyimpanan dengan air radiator baru.

Baca juga: Pasar SUV Tanah Air Makin Ketat, New Mazda CX-3 Sport 1.5 L Diyakini Bisa Bersaing

Baca juga: Pengusaha Sawit Minta Sosialisasi Sebelum Terapkan Zero ODOL dan Jangan Ada Diskriminasi

(GridOto.com/Isal)(MOTOR Plus-Online.com/Isal, Ardhana Adwitiya)

Berita terkait Tips Otomotif lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini