TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha bus antar kota antar provinsi memperingatkan, larangan mudik Lebaran tahun ini jika tidak diimbangi dengan aturan tegas di lapangan, akan memicu maraknya angkutan liar yang membawa para pemudik pulang kampung seperti travel-travel gelap.
Direktur Operasional Perusahaan Otobus (PO) Haryanto Rian Mahendra mengingatkan kepada Pemerintah, munculnya travel liar sangat mungkin terjadi sebagai konsekuensi larangan mudik Lebaran tahun ini dan memaksa bus reguler tidak beroperasi.
"Belajar dari pengalaman (larangan mudik) tahun 2020 lalu, ketika dilakukan lock down dengan penyekatan di mana-mana, mobil tidak bisa keluar masuk dan sebagainya, rakyat kan tetap nekat mudik," ujarnya dalam obrolan dengan Tribunnews, pekan ini.
"Di saat transportasi ini libur, siapa yang bermain di situ? Apakah rakyat tidak mudik? Tetap saja mudik. Ada travel gelap, ada yang naik truk barang ada yang masuk nyolong (mudik) naik di bagasi. Itu kan lebih ngeri," ujarnya.
Baca juga: Pemilik PO Haryanto Keberatan Larangan Mudik Lebaran, Bisnis Transportasi Bisa Makin Memburuk
"Dulu kan ada penangkapan 200 travel gelap (oleh polisi), tapi itu kan tidak menghentikan niat masyarakat untuk mudik," imbuh Rian Mahendra.
Namun Rian menilai, persiapan larangan mudik Lebaran oleh Pemerintah tahun ini lebih matang persiapannya jika dibandingkan larangan serupa di Idul Fitri tahun lalu.
Baca juga: Mengenal Sosok Haji Haryanto, Pengusaha Bus AKAP dengan Hampir 300 Armada yang Rajin Santuni Yatim
Rian menambahkan, saat ini ada kecenderungan masyarakat memilih mudik lebih awal. Hal ini terlihat dari tren lonjakan penumpang bus di perusahaannya ke berbagai jurusan di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang cukup tajam.
Baca juga: Pandemi Juga Memukul Bisnis Transportasi PO Gumarang Jaya dan Puspa Jaya Lampung
Dia memprediksi, mendekati ditetapkannya larangan mudik pada 6 Mei 2021 mendatang, lonjakan arus penumpang akan lebih tajam lagi.