Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki modal penting untuk mengembangkan kendaraan listrik karena punya cadangan nikel, aluminium, dan tembaga yang besar.
Semua sumber daya alam tersebut diketahui menjadi komponen bahan baku membuat baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik, khususnya mobil.
"Beberapa investasi untuk membangun industri baterai juga sudah bermunculan," ujar calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Selasa (8/6/2021).
Dia menilai, investasi tersebut berdampak sangat positif karena akan menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam supply chain mobil listrik.
Baca juga: Hingga 2030 Pemerintah Butuh 132 Ribu Unit Kendaraan Listrik untuk Operasional
Namun lebih dari sekedar memproduksi baterai, Indonesia juga berpotensi untuk mengembangkan industri kendaraan listrik secara keseluruhan.
Baca juga: DEN Berharap Lembaga Riset Kembangkan Cara Isi Daya Kendaraan Listrik yang Cepat
Karena itu, Arsjad menilai, hal ini perlu dijadikan momentum pengembangan industri baterai sebagai jalan masuk untuk menguasai teknologi pengembangan kendaraan listrik.
"Sehingga ke depan kita bisa memproduksi mobil listrik nasional yang membanggakan dan dapat bersaing dengan produsen global," pungkasnya.