Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk membuat mobil bergerak, mesin yang bekerja akan menyalurkan tenaga ke ban melalui sistem penggerak.
Sistem penggerak sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni penggerak roda depan seperti yang dipakai oleh Toyota Raize dan penggerak roda belakang seperti yang dipakai oleh Toyota Rush dan Avanza.
Aplikasi sistem penggerak tersebut dilatari oleh peruntukan dan kebutuhan kendaraan yang memanfaatkannya.
Agar lebih jelas, Auto2000 memberikan penjelasan dari kedua sistem penggerak tersebut, berikut poin plus dan minusnya.
Penggerak Roda Depan
Sistem penggerak roda depan atau disingkat FWD (Front Wheel Drive) banyak dipakai oleh kendaraan kompak atau perkotaan, di mana tenaga dari mesin akan disalurkan melalui kedua roda depan.
Sistem ini memiliki keunggulan terbesar dalam hal efisiensi lantaran posisi mesin, girboks dan as roda searah dan semuanya berada di depan.
Sosok Pemilik Mobil 1 Tahun Lebih Parkir di Semarang, Ganggu Lalu Lintas, Roda Depan-Belakang Hilang
Xenia Baru Dibanderol Mulai Rp 190 Jutaan, Kini Xeni Gunakan Penggerak Roda Depan - Tribunjateng.com
Baca juga: Lowongan Kerja PT Astra Honda Motor Dibuka hingga 30 November 2021, 5 Posisi Tersedia
Respons mesin tersalurkan dengan lebih optimal dan membuat konsumsi bensin lebih irit lantaran tenaga tidak banyak tereduksi mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit.
Karena konstruksinya lebih ringkas dan kompak, maka bobot keseluruhan mesin hingga as roda dapat dipangkas supaya lebih ringan.
Selain itu, posisi mesin pada penggerak roda depan umumnya melintang (tranverse) yang memberi dampak ruang mesin dapat didesain lebih kompak guna membuat kabin lebih lega.
Dengan dimensi yang sama dengan mobil RWD (Rear Wheel Drive), kabin mobil FWD bakal lebih luas dan nyaman.
Baca juga: Hindari Ketergantungan Pada Produsen Chip, Hyundai Motor Berencana Kembangkan Chip Sendiri
Tidak adanya poros penerus tenaga ke as roda belakang atau kerap disebut as kopel membuat lantai kabin rata dan lebih senyap karena minim vibrasi.
Meski demikian, sistem penggerak roda depan tetap memiliki kekurangan. Pertama adalah beban kerja area kaki-kaki depan mulai dari roda, kemudi, hingga suspensi lebih berat lantaran tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil ketika pengereman.