Laporan Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) telah resmi ditunjuk pemerintah menjadi produsen mobil listrik di Indonesia.
Pabrik Hyundai di Indonesia diarahkan untuk membentuk ekosistem industri mobil listrik dari hulu sampai ke hilir terbesar di Asia Tenggara.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto telah melakukan kunjungan ke Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021) lalu.
"Saya berharap pabrik Hyundai Indonesia tidak hanya fokus merampungkan mobil listrik tetapi juga menuntaskan pembuatan sel baterai di Indonesia," kata Gandi Sulistiyanto dalam keterangan resminya, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Hyundai Palisade Bermasalah Pada Bagian Rem, 106 Unit Di-recall
Dia menekankan pentingnya pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang bekerja di pabrik Hyundai untuk mencapai tujuannya.
Dia berharap HMMI bisa bekerjasama dengan lembaga pendidikan di Indonesia untuk giat meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM Indonesia seperti penguasaan alat-alat digital untuk merakit mobil.
Baca juga: Hyundai Inves 530 Juta Dolar AS, Serbu Pasar India dengan 6 Kendaraan Listrik
Lee Young Tack, Chair HMMI menjelaskan, pabrik yang sudah mempekerjakan 3.720 karyawan terus menerapkan prinsip ramah lingkungan, ramah pekerja dan bertumbuh bersama.
HMMI akan mulai berproduksi di bulan Januari 2022. Berbagai mobil yang akan diproduksi yaitu B-SUV, B-MPV, Sedan dan mobil listrik model Hyundai Ioniq 5.
Baca juga: Mengenal E-GMP, Platform Kendaraan Listrik Hyundai
Hyundai Ioniq 5 dibangun dengan arsitektur BEV khusus dari Hyundai Motor Group yang disebut Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
Terdapat dua pilihan opsi ukuran baterai, 58 kWh atau 72,6 kWh3, dan dua tata letak motor listrik, baik dengan motor belakang saja atau dengan motor penggerak bagian depan dan belakang.
Mobil dengan konsep midsize CUV (Crossover Utility Vehicle) ini dibekali fitur-fitur ramah lingkungan, berkelanjutan, serta inovatif.
Mobil listrik ini memiliki fitur pengisian baterai ultra-fast yang bisa mengisi daya dari 10-80% hanya dalam 18 menit.
Pembuatan mobil listrik oleh Hyundai merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU di pusat pembuatan mobil Hyundai di kota Ulsan yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2019.
Komitmen Pemerintah Indonesia dalam menangani lingkungan dan perubahan iklim tampak nyata melalui penerbitan Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Investasi raksasa LG Consortium US$9,8 miliar membuat Indonesia sebagai negara yang pertama di dunia yang memiliki industri baterai listrik dari pertambangan hingga baterai lithium mobil listrik.
Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sejalan dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045.
Sumber: Kontan