TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) memproyeksikan penjualan 4 juta sampai 4,2 juta unit sepeda motor di pasar nasional. Penjualan sepeda motor nasional sendiri tahun ini untuk all brand diproyeksikan mencapai 5,1 juta sampai 5,4 juta unit.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengatakan, penjualan sepeda motor AHM tahun ini diproyeksikan naik 10 persen. "Kita harapkan penjualan tumbuh 10 persen sesuai pasar yang ada," ujar Thomas di acara bincang virtual dengan editor dan pemimpin redaksi media Rabu (19/1/2022)
Thomas menjelaskan, optimisme kenaikan penjualan tersebut didasari prospek harga komoditi seperti hasil perkebunan dan pertanian termasuk sawit yang tahun ini diperkirakan akan terus bagus sehingga memicu daya beli masyarakat.
"Untuk 2022 ini harapan kita kondisi makin baik, prokes Covid-19 juga lebih baik, harga komoditas juga membaik dan stabil kondisinya seperti sawit seperti terjadi di sesmeter II tahun lalu," ungkap Thomas.
"KIta berharap di area Jawa, sisi manufacturing, jasa dan services meningkat. Begitu juga di area pariwisata seperti Bali. Kita harapkan pemerintah bisa menggulirkan program-program yang bisa menggairahkan pereknonomian," imbuhnya.
Baca juga: Astra Honda Motor Gelar Festival Vokasi Satu Hati
Thomas menyatakan, pihaknya sangat puas atas pencapaian kinerja di 2021 di mana pasar otomotif roda dua membukukan kenaikan penjualan 40 persen di tengah deraan pandemi Covid-19 yang belum usai.
"Kondisi market 2021 lalu tumbuh sangat signifikan mencapai 40 persen. Tapi di 2020 lalu penurunannya cukup tajam, 40 sampai 50 persen. Kita melihat kondisi recovery-nya cukup baik," kata Thomas.
Baca juga: Tips Mengurangi Bunyi Gredek di CVT Motor Matik Honda Vario 150
Khusus AHM, selama 2021 lalu penjualannya tumbuh 38 persen dan menguasai 77 sampai 78 persen pangsa pasar sepeda motor di Indonesia.
"Kita melihat industri roda dua di 2021, walaupun mengalami banyak ketidakpastian seperti kondisi di awal tahun, tapi kita bisa melewati bersama semuanya dengan kondisi jauh lebih baik dibandingkan di 2020," imbuhnya.
Dia menegaskan kenaikan penjualan motor roda 2 selama 2021 lalu banyak ditopang oleh membaiknya harga komoditas seperti kelapa sawit dan batubara yang harganya meningkat sgnifikan.
Baca juga: Honda X-ADV Model 2022 Hadirkan Pilihan Warna Baru untuk Konsumen, Ini Daftar Ubahan Lain
"Kenaikan harga komoditi ini sangat berdampak bagi customer kita terutama yang berada di Sumatera, Kaliantan dan Sulawesi. Pemerintah juga sangat memperhatikan kondisi perekonomian, dengan memberikan support agar ekonomi bergerak," imbuhnya.
Menurut Thomas, dominasi sepeda motor matik di penjualan motor roda dua nasional makin kuat. Di AHM, sebanyak 88 sampai 89 persen penjualan dikontribusi oleh model matik. Lalu sekitar 5 persen dikontribusi motor bebek dan 5-7 persen dikontribusi oleh motor sport.
Baca juga: Gelar Street Race di BSD, Polres Tangsel Sudah 2 Kali Survei Lokasi di Pagedangan
Thomas menambahkan, pasar ekspor AHM selama 2021 juga bagus karena trennya naik, baik untuk ekspor dalam bentuk motor utuh atau completely built up (CBU) maupun dalam bentuk terurai (CKD).
"Pasar ekspor kita growing. Kita bisa ekspor sepeda motor CKD 489 ribu set. Total selama 2021 kita mengekspor 900 ribu unit motor CBU dan CKD ke berbagai negara di Asia dan beberapa negara di Amerika. Ini membuktikan competitiveness (daya saing) kita diakui di pasar global," beber Thomas.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan, AHM mengeskpor 392.829 unit sepeda motor ke berbagai negara dalam bentuk completely build up (CBU). Angka ekspor motor CBU ini naik 36,1 persen dibanding 2020 yang hanya 288.543 unit.
Sementara, ekspor CKD mencapai 489.140 set, naik 26 persen dibanding 2020. Negara tujuan ekspor CBU dan CKD meliputi Filipina, Thailand, Vietnam, Bangladesh, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Brazil.
Produk-produk yang diekspor diantaranya motor jenis matik, bebek sampai sport. Diantaranya, Vario 125, Vario 150, PCX 160, CRF150 dan CBR150.
AHM mulai merealisasikan ekspor sepeda motor di 2017. Bagi AHM seperti disampaikan Thomas, ekspor motor merupakan bisnis jangka panjang. "Karena itu kita harus menjaga kualitasnya agar dipercaya," ungkapnya.
Baca juga: Modifikasi Bus Double Decker PO Agung Sejati, Bus Seken Rasa Baru yang Kekinian
Johannes Loman, Executive Vice President AHM menambahkan, pandemi di 2020 membuat banyak pelaku industri termasuk AHM mengalami shocking.
Tapi dari peristiwa pandemi tersebut, banyak perusahaan yang kemudian belajar dan beradaptasi. "Tahun 2020 itu sangat shocking. Tapi organisasi jadi banyak belajar," ungkapnya.
Baca juga: Porsche 911 Edisi Khusus Rayakan Hari Jadi ke-50 Porsche Design
Dia menyatakan, salah satu kunci keberhasilan industri roda dua di Indonesia cepat pulih adalah tidak dikenakannya pajak penjualan barang mewah untuk motor dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc yang merupakan segmen terbesar pasar sepeda motor di Indonesia.
"Di Indonesia, untuk sepeda motor di bawah 250 cc tidak ada pajak barang mewah. Penjualan motor itu sangat mencerminkan kondisi ekonomi karena sepeda motor jadi sarana yang sangat vital bagi mobilitas ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Terkait dengan bentuk insentif yang perlu diberikan Pemerintah untuk lebih menggairahkan lagi pasar otomotif roda dua, Loman menyatakan, "Kita akan gembira jika pemerintah memberikan insentif yang tidak langsung ke kita, tapi memberikannya dalam bentuk stimulus-stimulus ke masyarakat," kata dia.
"Saya kira yang dilakukan Pemerintah dengan memberikan stimulus ekonomi selama ini sudah sangat baik. Kita bersyukur kenaikan harga komoditi dan panen-panen berlangsung baik. Ke depan, mudah-mudahan tidak ada banjir besar," imbuhnya.