News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PHK 47 Karyawan, Ada Apa dengan DFSK?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUV DFSK Glory 560

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Produsen mobil DFSK mulai diberitakan mengurangi jumlah karyawannya.

Pabrik mobil PT Sokonindo Automobile atau DFSK Indonesia telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 47 karyawan.

Manajemen DFSK Indonesia pun turut bersuara mengenai persolan PHK karyawan.

Public Relation dan Media Manager DFSK Achmad Rofiqi mengungkapkan, bahwa langkah yang diambil merupakan keputusan yang sulit, namun sudah sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Baca juga: Honda Rilis Brio RS Urbanite Edition, Tampang Makin Bold dengan Harga Mulai Rp 225,9 Juta

Menurut dia, kebijakan itu memperhitungkan kapasitas produksi dengan jumlah permintaan. Meski begitu, DFSK mengklaim telah membayarkan pesangon sesuai perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Yang perlu disampaikan dalam hal ini adalah, PT Sokonindo Automobile sudah memberikan kompensasi kepada para mantan karyawan yang telah di PHK, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia, termasuk memberikan kompensasi uang pesangon dan juga THR termasuk ke dalam komponen yang kami berikan kepada mantan karyawan kami," kata Rofiqi belum lama ini.

Bicara mengenai permasalahan ini, tentunya tidak akan terjadi apabila secara performa penjualan baik-baik saja.

Berdasarkan pernyataan Rofiqi juga bahwa terjadi penyesuaian yang artinya permintaan konsumen mulai berkurang, sehingga proses produksi harus ikut disesuaikan, jika tidak maka kerugian semakin besar.

Maka dari itu, DFSK harus melakukan PHK terhadap 47 karyawan di fasilitas perakitan kendaraannya yang berada di Cikande.

Baca juga: Komparasi Hyundai Palisade dan Mazda CX-9, Mana Pilihanmu?

Di Indonesia, perjalanan DFSK dimulai sejak peresmian pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande pada 28 November 2017.

Fasilitas perakitan kendaraan itu diklaim mampu memproduksi hingga 50.000 unit per tahun.

Komitmen membangun pondasi mobilitas yang kuat, ditunjukan oleh DFSK melalui investasi mencapai US$150 juta untuk pembangunan pabrik di Indonesia.

Bahkan, diproyeksikan juga sebagai basis produksi untuk sejumlah negara di Asia, termasuk produksi kendaraan bermotor berbasis listrik di masa depan.

Berjalan seiring waktu, dengan persaingan yang cukup ketat di industri otomotif nasional, di mana didomionasi pabrikan asal Jepang, DFSK jenama asal China mulai goyang di Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini