TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrikan otomotif Mini memutuskan penghentian produksi semua model mobilnya yang menggunakan gearbox manual. Saat ini MINI hanya memproduksi mobil versi transmisi manual gara-gara seretnya pasokan chip semikonduktor.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Autocar ke perwakilan Mini dan membenarkan adanya kabar tersebut.
Selain faktor kekurangan chip semikonduktor dari global, keputusan ini juga diambil karena pertimbangan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Keputusan Mini menghentikan transmisi manual belum dipastikan apakah akan dilakukan permanen atau hanya untuk sementara waktu, mengingat Mini saat ini mulai melirik teknologi kendaraan listrik (EV) serta kurangnya permintaan pasar atas mobil MINI dengan gearbox manual.
Karena itu, kuat diduga keputusan ini akan menjadi permanen.
Menurut Carbuzz, Mini memasarkan lagi mobil dengan gearbox manual ke pasar AS pada tahun 2020 menyusul munculnya protes pelanggan.
MINI dengan transmisi manual dalam jumlah terbatas hadir pada model hardtop tiga pintu Cooper dan konvertibel.
Baca juga: Honda Ancang-ancang Bikin Kendaraan Niaga Mini LIstrik untuk Pasar Jepang
"Keadaan saat ini, termasuk perang di Ukraina dan kekurangan semikonduktor, menyebabkan pembatasan rantai pasokan di seluruh industri otomotif global," sebut Mini dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Land Rover Defender Edisi Terbatas Rayakan 30 Tahun Kehadirannya di Dunia, Hanya Diproduksi 500 Unit
"Untuk mengamankan hasil produksi maksimum demi memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat, penawaran atas produk kami perlu disederhanakan. Solusi ini adalah yang paling efektif untuk memastikan stabilitas produksi sehingga kami dapat terus memasok MINI baru ke semua pelanggan kami," sebut MINI dalam pernyataan resminya.