Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pengiriman batch pertama kendaraan listrik (EV) Tesla dari Shanghai Gigafactory mulai dilakukan Rabu, 11 Mei 2022 setelah pabrik besar ini ditutup sementara karena lockdown lonjakan kasus baru Covid-19 di Kota Shanghai.
Kapal Glovis Splendor lepas jangkar dari Pelabuhan Nangang di Shanghai menuju Pelabuhan Luka Koper di Slovenia dengan mengangkut 4.767 mobil listrik Tesla di pabrik Tesla di Kota Shanghai pada Rabu pagi.
"Begitu mobil diproduksi pada Selasa sore, Tesla bergegas memuatnya ke kapal," kata He Dong'an, seorang pejabat dari Bea Cukai Yangshan.
Menurut persyaratan bea cukai, perusahaan ekspor harus menyelesaikan pemuatan dan menyatakan pengiriman ke bea cukai 24 jam sebelumnya.
Shanghai adalah pusat impor dan ekspor kendaraan terbesar di China, menyumbang sekitar 70 persen dari perdagangan luar negeri untuk segmen mobil.
Di tengah gelombang baru penyebaran Covid-19, Tesla dimasukkan ke dalam "daftar putih" pertama di kota itu dari perusahaan-perusahaan utama yang diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan dan produksi.
Dilansir dari Global Times, Kamis (12/5/2022) Tesla telah memproduksi 10.000 unit kendaraan pada 30 April sejak dimulainya kembali produksi, meskipun kapasitasnya belum sepenuhnya pulih.
Baca juga: Tesla Tarik 130.000 Mobil di Amerika Serikat Akibat Masalah pada Layar Sentuh
Dari Januari hingga April, Tesla mengirimkan 183.686 unit kendaraan, meningkat lebih dari 1,7 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan bahkan melampaui jumlah kendaraan yang dikirimkan pada tahun 2020.
Baca juga: Panasonic Siap Jadi Pemasok Utama Baterai Listrik Tesla di Texas Pada 2024 Mendatang
Menurut laporan, Tesla akan mengekspor setidaknya 4.100 EV pada 13 Mei, menunjukkan bahwa perusahaan bergegas untuk menebus produksi yang dikurangi oleh epidemi.
Tahun lalu, Tesla memperkirakan jumlah ekspor dari pelabuhan Shanghai akan mencapai 300.000 unit kendaraan pada 2022.