Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) sedang menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun fasilitas fabrikasi baru di Singapura.
Dengan kekurangan chip saat ini, TSMC perlu menambah kapasitas produksi untuk dapat membuat cukup chipset mutakhir guna memenuhi permintaan dari pelanggan utamanya termasuk Apple, Qualcomm, dan Mediatek.
Dikutip dari Phone Arena, Jumat (20/5/2022) TSMC bernegosiasi untuk membangun pabrik baru di Singapura sebagai upaya mengatasi kekurangan chip global.
Baca juga: Chip Semikonduktor Langka, Pengiriman Subaru Forester ke Konsumen Baru Dimulai pada Agustus 2022
Menurut laporan The Journal, TSMC belum membuat keputusan akhir tentang kelanjutan pabrik baru dan pabrik yang sedang dibangun di AS (di negara bagian Arizona) yang saat ini tertunda.
Sebuah pabrik baru di Singapura akan menelan biaya miliaran dolar dan sebagian uang untuk membangun fasilitas tersebut berasal dari pemerintah Singapura.
"TSMC tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun tetapi tidak memiliki rencana konkret saat ini." kata juru bicara TSMC.
TSMC dan Samsung Foundry merupakan dua produsen semikonduktor teratas di dunia, di mana beberapa produsen smartphone lain mengirimkan desain chip untuk dirakit oleh TSMC dan Samsung.
Baca juga: Dampak Krisis Rantai Pasokan Global, Samsung Berencana Naikkan Harga Chip Sebesar 20 Persen
Misalnya, Apple mendesain SoC seri-A dan seri-M dan menyerahkan pembuatan komponen ke TSMC. Apple, pada kenyataannya, adalah pelanggan terbesar produsen semikonduktor itu.
Baik TSMC dan Samsung akan mulai mengirimkan chip yang dibuat menggunakan node proses 3nm mereka tepat waktu untuk memasukkannya ke dalam produk konsumen tahun depan.
Semakin kecil nomor node proses, semakin besar jumlah transistor yang dapat ditemukan di dalam sebuah chip. Ini penting karena semakin besar jumlah transistor dalam sebuah chip, semakin kuat dan hemat energinya.
Misalnya, chip A13 Bionic yang mendukung seri iPhone 11 dibuat oleh TSMC menggunakan node proses 7nm. Chip tersebut berisi 8,5 miliar transistor.
Chip yang digunakan pada lini iPhone 13, membawa 15 miliar transistor yang memungkinkannya menjadi lebih kuat dan hemat energi daripada chip yang lebih lama.
Pabrikan yang mengalami penundaan pembangunan di Arizona memiliki target untuk menghasilkan chip 5nm pada tahun 2024.
Sementara itu, Pabrik Singapura yang diusulkan akan membuat chip 7nm hingga 28nm dan teknologi produksi yang lebih tua ini menghasilkan chip yang digunakan untuk smartphone, mobil, dan perangkat lainnya.
Singapura sudah menjadi rumah bagi beberapa pemasok chip karena memiliki kumpulan bakat besar yang dapat dipilih oleh perusahaan-perusahaan ini, dan memiliki rantai pasokan yang kuat.
Pembuat chip AS Micron Technology, Infineon Technologies Jerman, dan Global Foundries juga memiliki fasilitas di negara tersebut.
Pada Februari lalu, produsen chip terbesar keempat di dunia, United Microelectronics Corp Taiwan, mengatakan mereka akan menghabiskan 5 miliar dolar AS untuk memperluas produksinya di Singapura.