Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) berencana menaikkan suku bunga sebesar 0,75 persen atau 75 basis poin. Dengan kenaikan ini, suku bunga ini akan ada dikisaran 1,5 - 1,75 persen.
Langkah menaikkan suku bunga tersebut diambil The Fed sebagai upaya untuk menekan laju inflasi di Negeri Paman Sam itu.
Lalu, apakah kenaikan suku bunga The Fed akan memengaruhi Indonesia, khususnya menyoal kredit kendaraan bermotor?
Baca juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Analis Sebut Pelemahan Rupiah Bakal Kembali Berlanjut
Chief Executive Officer PT Federal Internasional Finance (FIFGroup) Margono Tanuwijaya, menyampaikan kenaikan suku bunga di Amerika tidak akan langsung berpengaruh pada kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Baca juga: The Fed Kerek Suku Bunga Acuan, Ini yang akan Dihadapi Pemegang Kartu Kredit
"Kalau efek dari The Fed tidak langsung untuk kenaikan suku bunga di Indonesia, karena kita acuannya adalah BI rate. Jadi selama BI rate belum naik ya suku bunga yang didapatkan oleh FIF belum mengalami kenaikan," tutur Margono saat dihubungi Tribunnews, Kamis (16/6/2022).
FIFGroup sendiri optimistis kinerja tahun ini akan tetap memperoleh hasil positif, terlebih didukung oleh mobilitas masyarakat.
Sebagai informasi, FIF berhasil memperoleh laba bersih sebanyak Rp 750,78 miliar pada kuartal I 2022 atau naik 83,20 persen dibanding periode Januari-Maret tahun lalu sebesar Rp 409,8 miliar.