News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekspor Mobil Indonesia Berada dalam Tren Positif, Gaikindo Targetkan Kirim 300 Ribu Unit

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu aktivitas ekspor kendaraan bermotor dari berbagai merek itu dilakukan dari Tanjung Priok, yang dikelola oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau dikenal dengan nama IPCC

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan membaiknya iklim perekonomian global, khususnya di sektor industri otomotif, sepanjang tahun 2022, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) percaya diri bahwa ekspor mobil Indonesia berada dalam tren positif.

Hal ini juga diamini oleh pemangku kepentingan lainnya baik dari car maker, asosiasi bisnis, dan operator pelabuhan terminal kendaraan.

Gaikindo mematok target ekspor mobil nasional ke mancanegara sebesar 300 ribu unit tahun ini dan hingga kini, Ekspor kendaraan bermotor dari berbagai merek itu dilakukan dari Tanjung Priok, yang dikelola oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau dikenal dengan nama IPCC.

Baca juga: Menteri Trenggono Targetkan Nilai Ekspor Sektor Perikanan Tembus 7,6 Miliar Dolar AS di 2023

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, dari kacamata industri, kegiatan ekspor akan lebih efisien jika dilakukan dari pelabuhan terdekat.

“Itu dari kacamata car maker. Keputusan ini juga bergantung pada shipping company kapalnya mau bersandar di pelabuhan mana,” urainya.

Dia menambahkan, para automaker hanyalah sebagai pengguna jasa.

Untuk rute kapal misalnya ke Singapura, Timur Tengah atau yang lain ditentukan oleh perusahaan pelayaran sehingga, peran pengelola pelabuhan dinilai penting sehingga kapal-kapal berukuran besar bisa melayani ekspor dengan volume yang besar dari Indonesia.

Baca juga: Pembatasan Ekspor di India, Stok Gula Indonesia Bisa Ikutan Langka

Ketua Kadin Bidang Industri Johnny Dharmawan menilai, mengalihkan ekspor dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain bukan perkara mudah.

Hal itu lantaran ekspor kendaraan bermotor juga bergantung kepada shipping company yang melayani. “Yang penting sekarang adalah bagaimana pelabuhan itu efisien,”paparnya.

Mulai tumbuhnya ekspor kendaraan ini, disambut hangat oleh Rio T.N Lasse, Direktur Utama PT IKT Tbk. Rio mengatakan, hampir semua pabrikan mobil di Indonesia melakukan pengurusan ekspor mobilnya melalui terminal IPCC di Tanjung Priok.

Selain untuk ekspor, Terminal IPCC juga pelabuhan pengiriman mobil antar pulau di Indonesia, dan melayani impor.

Baca juga: LPEI: Lewat Platform NED Pelaku Ekspor Bisa Melihat Tren Ekspor Secara Real Time

“Apapun (alat) yang bergerak di atas roda. Bisa kami tangani ekspor impornya melalui terminal kendaraan IPCC. Selain mobil dan alat berat, terbuka untuk menggunakan jasa kami, untuk proses loading-unloding produk-produk kargo lainnya. Kami melayani selalu dengan penuh kehati-hatian, sejak dari gate masuk pelabuhan hingga masuk ke dalam kapal, atau sebaliknya,” ujar Rio TN Lasse.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, merupakan bagian dari Pelindo Group yang saat ini berada di bawah Sub-Holding Pelindo Multi Terminal pasca merger Pelindo, yang mengkhususkan pada layanan penanganan pelabuhan untuk kendaraan.

Kini sekitar 50.000-60.000 kendaraan untuk tujuan ekspor maupun impor ditangani setiap bulan.

Pascamerger Pelindo, IPCC telah memperluas layananan di hampir semua pelabuhan utama di Indonesia. Selain di Pelabuhan Tanjung Priok, IPCC juga memberikan layanan di pelabuhan Belawan, Panjang Lampung, Gresik, Pontianak dan Makasar.

Pabrikan mobil nomor satu dan yang terbesar di Indonesia, Toyota, memercayakan pengurusan ekspor produk-produknya melalui Terminal Internasional PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Hal itu terungkap dalam wawancara dengan Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIN), Bob Azam, di Jakarta (17/6).

Menurut Bob Azam, pelabuhan terminal kendaraan milik IPCC di Tanjung Priok, sampai hari ini masih menjadi andalan utama pengurusan ekspor mobil rakitan dalam negeri (completely built up/CBU) dari Toyota.

Infrastruktur pelabuhan kendaraan IPCC saat ini dinilai memiliki banyak keunggulan yang strategis. Diantaranya lokasi terminal kendaraan yang gampang diakses dari jalan tol sehingga truk-truk tronton yang mengangkut mobil dari pabriknya di Karawang bisa langsung dan gampang masuk ke pelabuhan.

“Mobil kami ada yang diproduksi di Sunter dan di Karawang. Sebagian besar kita ekspor melalui Tanjung Priok,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini