Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO – Pabrik kendaraan supercar Tesla yang berada di Berlin dan Texas dikabarkan tengah merugi miliaran dolar AS.
Hal itu terjadi setelah puluhan kendaraan gagal diproduksi imbas terputusnya rantai pasokan suku cadang dan baterai listrik.
Krisis ini terjadi lantaran adanya lockdown atau pembatasan wilayah di pelabuhan Shanghai China akibat melonjaknya kasus positif Covid -19.
Baca juga: Anak Elon Musk Jadi Transgender, Ingin Ganti Nama dan Putus Hubungan dengan Ayahnya
Hal tersebut yang membuat sejumlah pabrik Tesla terpaksa menangguhkan produksi kendaraannya, karena pasar global telah mengalami krisis chip yang menjadi komponen penting bagi kendaraan listrik.
“Pabrik pembuat mobil listrik di Austin dan Berlin sebagai tungku uang yang kehilangan miliaran dolar, karena kerusakan rantai pasokan membatasi jumlah mobil yang dapat mereka produksi.” CEO Tesla, Elon Musk.
Dikutip dari Reuters, gangguan rantai pasokan suku cadang awalnya terjadi pada pabrik Tesla di Shanghai hingga pabrik milik Elon Musk ini terpaksa menangguhkan operasi Tesla Shanghai selama dua minggu terhitung sejak awal Juni mendatang, namun karena masalah rantai pasokan semikonduktor terus meluas, akhirnya membuat beberapa cabang Tesla lainnya turut melakukan hal yang sama dengan membatasi jumlah produksi.
“Sangat menjadi perhatian kami, segala sesuatu yang lain adalah hal yang sangat kecil. Tapi semuanya akan diperbaiki dengan sangat cepat," ujar Musk.
Baca juga: Elon Musk Digugat Mantan Karyawan Usai Tesla Lakukan PHK pada 500 Pekerja
Bahkan imbas krisis ini Tesla terpaksa melakukan pemangkasan karyawannya hingga 10 persen serta menghentikan semua aktivitas perekrutan di seluruh cabang Tesla.
Melemahnya produksi dalam industri otomotif belakangan juga telah membuat saham Tesla menurun sebanyak 38 persen hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Meski saat ini pabrik Tesla di Berlin dan Austin tengah mengalami kerugian, namun Musk menegaskan bahwa kedua pabrik otomotifnya yang baru dibangun pada awal tahun ini masih menyumbang sumber pendapatan bagi Tesla.
Baca juga: Mengenal Teknologi MRI 3 Tesla, Bagaimana Cara Kerjanya?
Ini lantaran produksi baterai 2170 di kedua pabrik tersebut masih sedikit stabil, tidak seperti produksi baterai 4680 di cabang Tesla lainnya yang saat ini tengah menghadapi kelangkaan pasokan.
Dengan produksi tersebut Elon Musk berharap agar truk pikap listrik Cyber Truck di pabrik Berlin dan Texas bisa kembali di rilis secara penuh pada pertengahan 2023 mendatang.