Laporan Reporter Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemberitaan di sejumlah media menyebutkan terjadinya peristiwa kecelakaan yang melibatkan sepeda motor matik saat melintas di turunan ekstrem, misalnya di kawasan wisata pegunungan.
Insiden yang sebagian merenggut nyawa tersebut diduga karena pemahaman pemilik kendaraan terhadap karakter sepeda motor matik yang kurang.
Melintasi jalanan dengan tanjakan terjal ataupun turunan curam menuntut kewaspadaan ekstra, serta keterampilan dan kesabaran.
Pada dasarnya, berkendara menggunakan sepeda motor matik berbeda dengan sepeda motor yang menggunakan kopling.
Pengendara sepeda motor tipe sport atau bebek (cub) ketika melewati jalur turunan dapat memanfaatkan engine brake dengan memposisikan gigi 1 untuk membantu mengurangi kecepatan.
“Setiap pengendara wajib memahami teknik berkendara yang tepat agar mampu menghadapi berbagai kontur dan kondisi jalan. Hal ini sangat membantu kita untuk dapat tetap fokus dalam berkendara agar selamat sampai tujuan dan berkendara pun menjadi menyenangkan”, ujar Johanes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) ketika disinggung tentan trik berkendara dengan motor matik.
Baca juga: Kondisi Jalan Tempat Kecelakaan Bus di Bantul: Ada Tanjakan, Berkelok, dan Rambu Peringatan
Berikut lima tips berkendara aman menurut Johanes Lucky saat melintas tanjakan dan turunan tajam.
1. Cek dan periksa kendaraan yang akan digunakan
Untuk menjaga performa kendaraan dan mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan, lakukanlah pemeriksaan pada kendaraan yang digunakan mulai dari bahan bakar, oli, rantai, ban, kopling, rem, dan perangkat lainnya.
Baca juga: MTI: Motor Matik Berpotensi Picu Kecelakaan di Turunan Curam
2. Kenali medan yang akan dilintasi
Pastikan kita mengetahui rute atau kondisi jalan agar kita dapat antisipasi terlebih dahulu berbagai macam jalur yang akan dilewati. '
Pengendara sepeda motor dapat mengatur jadwal dan rute perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga serta menghindari kemacetan.
3. Ambil jarak di jalur menanjak
Pada saat akan memasuki jalan menanjak, sebaiknya mengambil jarak yang cukup agar akselerasi sepeda motor dapat melewati tanjakan.
Baca juga: Cara Mendeteksi V-Belt yang Sudah Aus di Motor Matik
Turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar. Sebelum memasuki jalan menanjak, manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan.,
Kurangi kecepatan ketika mendekati ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya guna mencegah terlepasnya roda depan ketika mencapai ujung tanjakan.
4. Kurangi kecepatan di jalan menurun
Pada saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan/belakang.
Jika dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.
5. Postur berkendara yang tepat
Postur saat berkendara di jalur tanjakan posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan grip (cengkraman) yang kuat terhadap permukaan jalan.
Demikian juga saat berkendara jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
6. Berhenti di tanjakan
Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.
Dalam kondisi apapun setiap pengguna jalan sebaiknya mengetahui teknik berkendara termasuk di tanjakan dan turunan, hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan pengendara dan sekitar serta dapat menerapkan etika #Cari_aman dalam berkendara.