Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menyambut tren elektrifikasi dan menambah armada taksi listriknya, PT Blue Bird Tbk, lebih memilih armada full electric (EV) ketimbang kendaraan hybrid.
Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan, saat ini ekosistem kendaraan listrik sudah berkembang jadi tidak perlu khawatir mengenai pengisian daya baterainya saat dayanya habis ketika kendaraan dioperasikan.
“Kendaraan hybrid ini hanya jembatan saja dari kendaraan konvensional menuju ke full listrik,” kata Adrianto, Kamis (14/7/2022).
Ia juga menjelaskan, respon masyarakat Indonesia pada kendaran listrik sudah positif, karenanya dia optimistis pasar kendaraan full EV akan semakin berkembang ke depannya.
“Dulu komentar dari masyarakat tentang electric vehicle banyak negatif. Tetapi saat ini pandangan negatif berangsur hilang,” ucap Adrianto.
Baca juga: Pre-order Mobil Listrik Mungil Wuling Air EV Resmi Dibuka, Harga Mulai Rp 250 Juta
Menurut Adrianto, dengan menggunakan armada listrik Blue Bird bertujuan untuk mengurangi polusi di Jakarta yang saat ini menjadi sorotan.
Bluebird pada 2022 ini akan menambah jumlah armada listrik mereka 50 unit untuk operasional di Jakarta dan Bali.
Adrianto menyebutkan, 50 unit armada listrik BYD T3 ini akan dibagi 25 unit di Jakarta dan 25 unit di Bali.
Baca juga: MG Motor Indonesia Akan Bawa Mobil Listrik Baru di GIIAS Agustus Mendatang
Adrianto juga menjelaskan, kendaraan listrik yang akan didatangkan sebanyak 50 unit yaitu BYD T3 yang memiliki kapasitas angkut enam orang beserta pengemudi.
Ia juga mengungkapkan, alasan dipilihnya mobil listrik BYD T3 untuk armada taksi Blue Bird karena sudah mencakup tiga poin utama.
“Tiga poin tersebut yaitu BYD memiliki jarak tempuh yang besar, kemudian memiliki kapasitas angkut dan harganya yang relatif terjangkau,” ujar Adrianto.