Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, mobil listrik Toyota Lexus UX 300e menjadi kendaraan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada November 2022.
PT Toyota Astra Motor berkomitmen memberikan dukungan 143 unit mobil listrik Lexus UX300E.
Hal ini dipastikan Menko Airlangga setelah dirinya menghadiri kegiatan Penyerahan Simbolis Mobil Listrik Toyota sebagai Kendaraan Resmi Delegasi G20 pada KTT G20 Indonesia Tahun 2022 di Lobby Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Toyota, Lexus dan Gazoo Racing Siapkan Line-up Mobil Paling Lengkap Sekaligus Teranyar di GIIAS 2022
Menurutnya, penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi G20 turut merefleksikan komitmen Indonesia dalam memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca.
“Transisi energi menjadi penting dalam KTT G20 dan transisi energi terdiri dari power plan sendiri. Kemudian dari mobility, yang paling terdekat adalah di industri otomotif," ucap Airlangga dalam keterangannya.
"Indonesia tentu ingin menyelenggarakan G20 dengan contoh dan contoh ini tidak hanya di sektor energi tetapi di sektor transportasi juga,” sambungnya.
Dalam acara tersebut, Toyota sendiri juga akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp27,1 Triliun hingga tahun 2026.
Baca juga: The All New Lexus NX Miliki Dua Varian Hybrid, Ini Spesifikasi Lengkapnya
Penambahan investasi tersebut ditujukan untuk mendorong elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.
Toyota juga mendorong upskilling kemampuan engineer di Indonesia dengan membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalitasi.
“Tentunya kita berharap kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan awal dari percepatan agar electric vehicle di Indonesia bisa ditargetkan 20 persen minimal di tahun 2030," papar Airlangga.
"Untuk ekosistem EV, PLN diharapkan untuk menyiapkan baterainya, termasuk electric charge. Harus ada satu standar untuk charging station. Ini yang kita harus lakukan dalam waktu dekat,” pungkasnya.