Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Melonjaknya permintaan kendaraan listrik di pasar global tak hanya mengantarkan kemajuan di industri otomotif China, namun sukses membuat pabrik otomotif Build Your Dream atau BYD mencatatkan diri sebagai pabrik baterai terbesar kedua di dunia.
Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai penggunaan energi hijau di tengah melonjaknya harga bensin, perlahan mendorong naiknya permintaan kendaraan listrik-electric vehicle (EV). Hingga membuat sejumlah perusahaan otomotif berlomba meluncurkan kendaraan listrik dan hibrida.
Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan BYD untuk menarik perhatian para produsen otomotif, dengan menghadirkan produk-produk baterai listrik yang unggul dan terjangkau.
Baca juga: Jadi Pesaing Tesla, BYD Siap Kuasai Pasar Mobil Listrik Global
Bloomberg mencatat penjualan baterai listrik BYD di sepanjang bulan Juli lalu bahkan ikut melonjak, dimana pabrik ini dapat memasok baterai sebanyak 6,4 gigawatt-jam.
Jumlah ekspor tersebut meningkat dari bulan sebelumnya, berkat lonjakan tersebut pabrik baterai asal China ini berhasil merebut pangsa pasar baterai listrik terbesar kedua, setelah raksasa Teknologi Amperex Kontemporer yang mengekspor 13,3 GWh baterai.
Tak hanya BYD, perusahaan China lainnya China Aviation Lithium Battery, atau CALB juga ikut mencatatkan kenaikan dengan menduduki peringkat keenam berdasarkan penjualan pada bulan Juli.
Meningkatnya penjualan baterai listrik, tak lepas dari kebijakan pemerintah negeri tirai bambu ini yang gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Hal tersebut terbukti dari adanya laporan data dari intelijen Bloomberg, selama dua kuartal terakhir perusahaan dua perusahaan baterai China terbukti sukses memimpin pertumbuhan industri baterai EV mengalahkan pangsa pasar baterai Korea Selatan yaitu LG Energy Solution yang terpantau turun, menjadi 25,9 persen dari 34,2 persen.
Meski saat ini para produsen baterai EV tengah menghadapi tantangan, dengan pemangkasan subsidi pembelian kendaraan listrik di Inggris dan Jerman serta adanya penangguhan impor chip yang dilakukan pemerintah AS. Namun ancaman tersebut tak lantas membuat BYD mundur.
Baca juga: Pabrik Mobil BYD Panen Kecaman Karena Diduga Sebarkan Gas Berbahaya ke Anak-anak
Justru perusahaan baterai ini makin gencar mempertahankan penawaran harga terjangkau bagi para konsumennya, dengan cara ini BYD yakin pihaknya dapat menguasai pasar baterai EV global di kuartal selanjutnya.