News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

CATL Produksi Baterai Baru Kendaraan Listrik, Bisa Menempuh 700 Kilometer

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CATL akan menginvestasikan 5 miliar dolar AS ke situs manufaktur sel baterai kendaraan listrik potensial di Amerika Utara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Contemporary Amperex Technology (CATL), produsen baterai yang berbasis di China, telah meluncurkan baterai M3P baru dalam sebuah acara yang berlangsung di Beijing minggu lalu.

Dilansir dari Teslarati, Selasa (6/9/2022) perusahaan itu menyampaikan baterai M3P baru memiliki kepadatan energi yang meningkat sebesar 10 persen hingga 20 persen.

Selain itu, CATL mengklaim baterai baru tersebut dapat meningkatkan jangkauan kendaraan listrik hingga 700 km atau 430 mil.

Baca juga: Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik, Pabrik Baterai CATL Luncurkan Baterai M3P Bertegangan Tinggi

CATL lalu menambahkan bahwa biaya untuk membuat baterai tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan membuat baterai dengan bahan nikel dan kobalt.

Awal bulan lalu, sebuah rumor yang beredar di China mengungkapkan bahwa Tesla Giga Shanghai akan meluncurkan varian Model 3 dan Model Y baru dengan baterai M3P CATL.

Namun, rumor itu tidak terbukti benar, karena mobil listrik Tesla Model 3 dan Model Y yang diproduksi di Tesla Giga Shanghai masih menggunakan baterai lithium fosfat CATL.

Berdasarkan situs web Tesla China, Model 3 memiliki daya jelajah antara 556 km (345 mil) dan 675 km (419 mil). Sedangkan untuk Model Y memiliki daya jelajah antara 545 km (338 mil) dan 660 km (410 mil).

Di sisi lain, perwakilan di Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia 2022 telah mengemukakan kekhawatirannya tentang emisi dari pabrik.

Menurut Bloomberg, para eksekutif di konferensi itu juga akan mendorong pemerintah China untuk mengikuti standar emisi internasional.

Selain itu, perwakilan dalam Kongres tersebut juga berbicara tentang kenaikan biaya bahan baku, yang membuat para produsen mobil global menaikkan harga produk mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini