Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi daya beli masyarakat, termasuk pada sektor otomotif.
Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan penjualan mobil segmen bawah hingga menengah akan menjadi yang paling terdampak oleh kenaikan BBM.
"Seperti yang terjadi selama ini, tentu ada pengaruhnya terhadap penjualan otomotif. Tapi perlu disimak, di kelas segmen mana yang terpengaruh. Segmen bawah, medium low mungkin sampai medium yang akan paling terpengaruh," tutur Bebin kepada Tribunnews, Rabu (7/9/2022).
Sementara untuk segmen kendaraan mewah nyaris tidak terpengaruh dengan isu kenaikan BBM yang terjadi sejak akhir pekan lalu.
Bagi konsumen kendaraan segmen Low hingga Medium, Bebin mengingatkan harus lebih selektif memilih model saat ingin membeli di situasi seperti sekarang.
Akan banyak sales mobil yang mengingatkan kelebihan model yang dijual dengan embel-embel irit. Hal ini harus menjadi perhatian khusus.
Baca juga: Harga Tiket 5 PO Bus AKAP Ini Langsung Meroket Pasca Naiknya Harga BBM
"Biasanya konsumen seperti diingatkan mobil atau motor mana yang benar-benar irit. Perhatikan promo dari pemegang merek yang mengatakan produknya hemat BBM. Mungkin saat ini Salesman akan mengatakan yang ini boleh memakai Pertalite," ujarnya.
Baca juga: Alasan Mengapa BBM RON 95 Malaysia Hanya Rp 6.794, Jauh Lebih Murah Dari Pertamax
"Biasanya hal ini tidak berlangsung lama, setelah 3 bulan konsumen akan lupa, bahkan lupa kalau kendaraan yang dipakainya tidak hemat. Dalihnya memang jalanannya macet," ungkap Bebin.
Saat ini belum dapat diprediksi seberapa besar dampak kenaikan BBM terhadap penjualan mobil secara keseluruhan.
"Kita lihat dulu kekuatan daya beli konsumen, praktis tahun tersisa 3 bulan," jelasnya.