News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Enam Tips yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara serah terima unit Wuling Air EV kepada 100 pembeli pertama di Jakarta dimeriahkan dengan kegiatan konvoi bersama para pemilik mobil ini dari Parkir Timur Senayan menuju Senayan Park, Jakarta, Jumat (10/9/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan terutama dengan penggerak listrik sejak 2019.

Pada 2022, semakin banyak produsen mobil yang mengenalkan produk elektrifikasi unggulan mereka, sebut saja Wuling dengan Air Ev yang dibanderol mulai Rp 238 juta hingga Rp 295 jutaan.

Lalu ada Hyundai Ioniq 5, Nissan Leaf hingga Lexus UX 300e.

Berbeda dengan cara membeli mobil konvensional berbahan bakar minyak, memilih mobil listrik tentu sedikit berbeda. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Wuling Air ev, Mobil Listrik Pertama yang Dikenalkan di Indonesia Agustus Lalu

Berikut Tribunnews rangkum dari berbagai sumber enam hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil listrik:

1. Jarak Tempuh

Setiap mobil listrik menawarkan jarak tempuh yang berbeda-beda, seperti Wuling Air Ev yang memiliki jarak tempuh 200-300 km, Hyundai Ioniq 5 antara 384-481 km, Nissan Leaf 378 km dan Lexus UX 300e sekitar 300 km.

Dikutip dari website resmi Wuling Indonesia, sebelum membeli mobil listrik, ada baiknya Tribunners memperhatikan berapa jarak tempuh maksimal yang bisa dijangkau kendaraan dalam satu kali pengisian.

Hal ini agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Jika ingin digunakan untuk perjalanan jauh, perhatikan terlebih dahulu lokasi pengisian daya.

2. Ketersediaan Stasiun Pengisian Daya

Pemerintah Indonesia terus menggenjot pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU untuk mendorong peningkatan penggunaan mobil listrik.

Hingga Juni 2022, berdasarkan data dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), mereka telah mengoperasikan sekitar 139 unit SPKLU di seluruh Indonesia.

Selain PLN, beberapa pihak swasta seperti EVCuzz juga telah membangun SPKLU di berbagai wilayah. Para produsen pun sudah menyiapkan area pengisian daya mobil listrik di jaringan dealer mereka.

Baca juga: EVcuzz Akan Pasang 120 SPKLU di 60 Jaringan Marriot International di Indonesia

Akan tetapi, meski banyaknya SPKLU, pengisian ulang daya baterai mobil listrik tidak bisa dilakukan di sembarang tempat.

Beberapa jenis mobil listrik mengharuskan pengisian ulang daya dilakukan di tempat khusus yang telah disiapkan oleh produsen mobil agar tegangan listrik yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan sehingga mesin mobil tidak mudah rusak.

Sebelum membeli mobil listrik, jangan lupa untuk mempertimbangkan ketersediaan stasiun pengisian dayanya.

Pilih jenis mobil listrik yang memiliki stasiun pengisian daya di lokasi-lokasi yang mudah diakses. Hal ini demi mendukung kelancaran aktivitas Anda saat menggunakan mobil listrik tersebut.

3. Perhatikan Daya Listrik di Rumah

Meski pemerintah dan berbagai pihak masif membangun SPKLU, mengisi daya mobil listrik di rumah menjadi pilihan utama para pemilik kendaraan.

Akan tetapi, perlu diperhatikan, voltase yang cukup untuk bisa mencharge mobil listrik. Sebelum membeli mobil listrik jangan lupa untuk memperhatikan dulu daya listrik yang ada di rumah.

Daya minimal untuk mengisi mobil listrik menurut Wuling ialah 2.200 Watt. Jadi, jika memungkinkan pasang alat pengisian khusus mobil listrik di rumah.

4. Waktu Lama Pengisian Daya

Setiap mobil listrik memiliki waktu yang berbeda-beda untuk mengisi daya. Wuling Air Ev memerlukan waktu 8,5 jam untuk mengisi daya dari 20-100 persen, menggunakan daya listrik 2.200 Watt. Pengisian bisa lebih cepat, menjadi 4 jam dengan menggunakan daya 6.600 Watt.

Untuk Hyundai Ioniq 5, pengisian daya dengan AC Charging berjenis Charger Portabel (charging bawaan) membutuhkan waktu sekitar 19 jam - 31 jam guna mengisi daya hingga 100 persen. Lalu hanya membutuhkan waktu 5 jam - 6 jam saat menggunakan SPKLU.

Baca juga: Persiapan Puncak Presidensi G20, Wapres Maruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN di Nusa Dua Bali

Sedangkan saat dicharge dengan menggunakan jenis DC Charging, mengisi daya hingga 80 persen hanya membutuhkan rentang waktu 17 menit - 56 menit.

Nissan Leaf membutuhkan waktu pengisian daya sekitar 12-15 jam dengan daya 3,3 kW menggunakan standar charging atau charging bawaan.

Lexus memberikan AC Wall Charger untuk setiap pembelian UX 300e dengan garansi 2 tahun. Untuk isi ulang baterai Lexus UX 300e melalui charging ini memerlukan proses 5-6 jam dari 0-100 persen, dengan daya 220 V dan 35 A.

5. Perhatikan Masa Garansi Baterai Mobil

Setiap mobil listrik memiliki jenis baterai dan usia pakai yang berbeda-beda. Oleh karenanya, perhatikan masa garansinya.

Baca juga: Sel Baterai Terbaru BMW Diklaim Tingkatkan Jangkauan dan Kecepatan Pengisian Daya Hingga 30 Persen

Wuling Air Ev menyediakan garansi baterai hingga 8 tahun atau 120.000 km. Hyundai Ioniq 5 menawarkan garansi baterai 8 tahun atau 160.000 km.

Lalu Nissan Leaf memberikan garansi baterai 8 tahun atau 160.000 km. Sementara Lexus memberikan garansi baterai 8 tahun tanpa batasan kilometer.

Memperhatikan garansi baterai penting sebagai langkah untuk klaim jika sewaktu-waktu ada masalah dengan baterai.

6. Harga

Mobil listrik masih terbilang cukup mahal untuk masyarakat Indonesia. Yang paling terjangkau ada Wuling Air Ev dengan harga mulai Rp 238 juta - 295 juta. Pabrikan asal Korea Selatan Hyundai membanderol Ioniq 5 dengan harga Rp 748 juta - Rp 859 juta.

Baca juga: Beli Mobil Baru di GIIAS 2022, Bisa Cek Taksiran Harga Mobil Lama Buat DP di OLX Autos

Selanjutnya, Nissan Leaf ditawarkan ke konsumen dengan harga mulai Rp 728 juta - Rp 730 juta. Terakhir ada Lexus UX 300e yang dijual dengan harga Rp 1,464 miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini