Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu kelangkaan chip semikonduktor terus berlanjut pada 2022 di industri otomotif nasional, berakibat pada melambatnya produksi.
Pada pembukaan pameran roda dua, Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan untuk mengatasi kelangkaan komponen tersebut, Indonesia bisa saja mendatangkan pelaku industri dari luar untuk membuat chip semikonduktor di Indonesia.
"Kalau mungkin yang namanya semikonduktor kita coba untuk hire (pekerjakan) teman-teman (produsen) dari beberapa negara lain untuk membuat di Indonesia, sehingga ketergantungan kita terhadap semikonduktor dari negara-negara yang lain bisa berkurang," tutur Budi saat pembukaan IMOS 2022.
Baca juga: Imbas Krisis Chip Semikonduktor, Toyota akan Pangkas Target Produksi Kendaraan
Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman, menjelaskan di tengah kelangkaan chip semikonduktor, seluruh pelaku usaha roda dua berusaha untuk tetap menjaga produksi.
"Setelah sempat terkoreksi 43,5 persen dengan penjualan 3,6 juta unit pada 2020 akibat Covid-19. Pasar motor nasional mampu tumbuh 38,5 persen menjadi 5 juta unit 2021. Kami berusaha menjaga pertumbuhan ini meskipun sempat terkendala dengan rantai pasokan semikonduktor di pertengahan tahun ini," ungkap Loman.
AISI menyebut pasar sepeda motor tahun ini telah mencapai 3,6 juta unit, kendati masih lebih rendah 4 persen dibandingkan tahun lalu sebelumnya.
Baca juga: IMOS 2022 Resmi Dibuka di JCC Senayan, Titik Balik Kebangkitan Industri Kendaraan Roda Dua
"Kami optimis tahun ini bisa mendorong pasar motor nasional, bisa mencapai 5,1 juta hingga 5,4 juta unit. Pulihnya pasokan semikonduktor dan pertumbuhan ekonomi, serta daya beli masyarakat terpelihara membuat kami optimis meningkatkan kontribusi pertumbuhan volume motor produksi anak bangsa ke mancanagera," ucap Loman.