Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Lonjakan tren penggunaan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) selama setahun terakhir di banyak negara membuat Pemerintah Arab Saudi kepincut terjun dalam industri otomotif dengan meluncurkan mobil EV pertama yang diberi nama Ceer.
Peluncuran mobil listrik Ceer dimaksudkan agar sektor otomotif dapat membantu mendongkrak pendapatan Arab Saudi, yang saat ini hanya mengandalkan pemasukan dari sektor migas.
“Yang Mulia Putra Mahkota Mohammad bin Salman bin Abdulaziz, Perdana Menteri dan Ketua Dana Investasi Publik (PIF) hari ini mengumumkan peluncuran Ceer, merek kendaraan listrik Saudi pertama yang akan berkontribusi pada sektor manufaktur otomotif Arab Saudi.” sebut juru bicara Pemerintah Arab Saudi.
Sebelum memulai debutnya di industri mobil EV, pemerintah Arab diketahui telah merilis sejumlah kendaraan berbahan bakar minyak jenis solar termasuk sedan dan beberapa mobil sport untuk konsumen di Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah, serta Afrika Utara.
Namun setelah permintaan pasar mobil listrik mengalami lonjakan yang pesat, Arab Saudi kemudian memperluas ekspansinya dengan menjalin kemitraan dengan Foxconn.
Nantinya perusahaan teknologi asal China ini akan membantu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengembangkan arsitektur kelistrikan kendaraan, serta membuat beberapa perangkat cerdas yang akan disematkan dalam mobil seperti fitur infotainment, konektivitas, dan teknologi mengemudi otonom.
Baca juga: Tesla Garap Mobil Listrik Terbaru, Elon Musk Beri Bocoran Harga yang Diklaim Lebih Terjangkau
Usai mendapatkan persetujuan dari para petinggi Arab Saudi, rencananya kendaraan Ceer dijadwalkan meluncur ke pasaran mulai 2025. Sebelum itu Pangeran Salman akan lebih dulu melakukan serangkaian uji coba kontrol kualitas dan standar keselamatan otomotif global dari mobil Ceer.
Belum diketahui negara mana saja yang bisa mendapatkan mobil listrik ini, namun dengan debutnya mobil listrik tersebut perusahaan setidaknya dapat mengurangi jumlah karbon di kawasan Saudi.
Baca juga: Harga Wuling Air EV Mulai Rp 238 Jutaan, Intip Spesifikasi Mobil Listrik Mungil Ini
Kerajaan Arab Saudi menilai apabila hasil ekspansinya dapat menarik para investor asing untuk menanamkan modal lebih dari 150 juta dolar AS.
Hadirnya proyek ini juga dapat membantu pemerintah pusat mengurangi jumlah pengangguran lantaran proyek ini diperkirakan dapat menciptakan 30.000 lapangan kerja.
Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga dapat menyumbang pemasukan pada Produk Domestik Bruto (PDB) Arab Saudi sebesar 8 miliar dolar AS pada 2034 mendatang.
“Arab Saudi tidak hanya membangun merek otomotif baru, kami menyalakan industri baru dan ekosistem yang menarik investasi internasional dan lokal, menciptakan peluang kerja bagi talenta lokal, memungkinkan sektor swasta berkontribusi untuk meningkatkan PDB untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan Visi 2030,” kata Pangeran Mohammed.