Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Produsen mobil Jaguar Land Rover (JLR) mengungkapkan keinginannya mempekerjakan ratusan insinyur perusahaan teknologi yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di Inggris.
Pihak JLR mengatakan ratusan insinyur tersebut dapat membantu produsen mobil yang berbasis di Kota Coventry, Inggris, mengembangkan teknologi mobil listrik.
Dikutip dari Reuters, JLR mengumumkan pada hari ini, Jumat (18/11/2022), perusahaan menawarkan 800 posisi bagi pekerja yang di-PHK di perusahaan teknologi, mencakup posisi di bagian teknologi self-driving, elektrifikasi, pembelajaran mesin dan ilmu data.
Baca juga: Jaguar Land Rover akan Pangkas Emisi Rumah Kaca Sebesar 46 Persen pada 2030
Perusahaan dengan yakin mengatakan pekerja yang meninggalkan perusahaan teknologi besar seperti Amazon, kemungkinan besar memiliki keterampilan yang diperlukan untuk pengiri posisi baru di Inggris, Irlandia, Amerika Serikat, India, China, dan Hongaria.
JLR menambahkan, sebagian besar posisi yang ditawarkan akan berada di Inggris.
Dorongan perekrutan ini terjadi setelah ribuan pekerja di-PHK dalam beberapa minggu terakhir di perusahaan teknologi AS termasuk Twitter, Meta, dan Amazon, yang beberapa di antaranya memiliki kantor cabang di London dan Dublin, Irlandia.
“Perjalanan transformasi digital kami berjalan dengan baik, tetapi kemampuan untuk merekrut pekerja digital yang sangat terampil merupakan langkah penting selanjutnya,” kata Chief Information Officer JLR, Anthony Battle dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Jaguar Land Rover Indonesia Kenalkan Fitur Live Configurator, Bisa Desain Sendiri Mobil Impian Kamu
Pada tahun lalu, JLR mengumumkan strategi elektrifikasi sehingga semua mobil Jaguar akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2024 dan opsi listrik akan ditawarkan di seluruh portofolionya termasuk Land Rover.