News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Permintaan Sepi, Perusahaan Penjual Mobil Bekas Pangkas 1.500 Karyawan

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penjualan mobil bekas. Carvana, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil bekas yang berbasis di Arizona, Amerika Serikat, mengumumkan putaran PHK lainnya yang berdampak pada sekitar 1.500 karyawan, atau 8 persen dari tenaga kerjanya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, PHOENIX – Carvana, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil bekas yang berbasis di Arizona, Amerika Serikat, mengumumkan putaran PHK lainnya yang berdampak pada sekitar 1.500 karyawan, atau 8 persen dari tenaga kerjanya.

Dikutip dari Reuters, perusahaan pada awal tahun ini juga telah melakukan pemangkasan terhadap 2.500 karyawan, atau 12 persen dari tenaga kerjanya.

CEO Carvana, Ernie Garcia, mengatakan bahwa perampingan tersebut dilakukan untuk menekan biaya operasional perusahaan di tengah berkurangnya permintaan mobil akibat meningkatnya suku bunga.

Baca juga: Investor di BEI Tunggu FOMC The Fed, Suku Bunga, Kredit dan Neraca Perdagangan Masih Pengaruhi IHSG

“Pengurangan tenaga kerja dimulai untuk menyesuaikan ukuran perusahaan dengan lingkungan saat ini dan mencapai tujuan keuangan,” kata Garcia.

Carvana juga dinilai gagal memprediksi secara akurat bagaimana semua ini akan terjadi dan dampaknya terhadap bisnis perusahaan.

Adapun, perusahaan mengatakan bahwa PHK tersebut berdampak pada karyawan yang berada di departemen perusahaan, teknologi, dan operasi.

Seperti diketahui, permintaan mobil bekas telah dirugikan oleh model kerja hybrid dan biaya yang lebih tinggi yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga, karena konsumen memikirkan kembali pilihan mobilitas pribadi untuk mencoba dan memangkas pengeluaran harian mereka.

Lemahnya permintaan memaksa Carvana untuk menjual banyak mobil bekas dengan harga lebih rendah setelah membelinya dengan harga lebih tinggi karena permintaan yang kuat untuk transportasi pribadi.

Selain melemahnya permintaan, faktor melonjaknya inflasi dalam beberapa waktu terakhir juga semakin membuat investor khawatir sehingga sahamnya pun jatuh tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini