Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menjadi pendatang baru di segmen SUV Compact sebagai penantang Toyota Raize, Daihatsu Rocky dan KIA Sonet, Honda WR-V Diklaim paling bertenaga.
Menggendong mesin 1.5 L i-VTEC DOHC 4 silinder segaris DBW, 16 katup, Honda WR-V memiliki tenaga maksimum 121 PS pada 6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 4.300 rpm, yang merupakan terbesar di kelasnya.
Mesin ini dipadukan dengan transmisi CVT, suspensi dan kemudi, sehingga menghasilkan rasa berkendara yang responsif namun tetap nyaman, serta bahan bakar yang efisien.
Baca juga: Honda Mulai Produksi Massal WR-V di Pabrik Karawang
Dapur pacu ini juga disebut dirancang untuk menghasilkan keseimbangan antara torsi yang bertenaga dan efisiensi bahan bakar pada kisaran putaran rendah hingga menengah.
Asst. Large Project Leader Dynamic Performance Research Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd. (HRAP) Nattawut Sasitorn, mengatakan Honda WR-V dirancang menggunakan berbagai pengetahuan, serta teknologi untuk mengkombinasikan mesin, transmisi, suspensi dan kemudi sehingga memberi kepuasan bagi konsumen.
"Kami memastikan bahwa Honda WR-V akan memberikan rasa percaya diri dan kesenangan di setiap jalan yang akan dilalui di Indonesia," tutur Sasitorn dalam jumpa pers, Senin (19/12/2022).
Honda WR-V menggunakan transmisi CVT dengan teknologi G-design shift yang dapat menghasilkan performa akselerasi yang bertenaga serta memiliki efisien bahan bakar yang meningkat sebesar 4 persen.
Performa mesin bertenaga dipadu dengan transmisi CVT membantu pengalaman mengemudi terasa menyenangkan ketika berkendara melewati bermacam kondisi jalan di perkotaan maupun luar kota.
Selama Honda WR-V berakselerasi, kontrol perpindahan gigi step-up memanfaatkan kecepatan variabel berkelanjutan.
Proses ini memungkinkan akselerasi yang bertenaga terintegrasi dengan peningkatan kecepatan mesin disaat pengemudi membutuhkan akselerasi.
Baca juga: Harga Honda WR-V, Mobil Terbaru yang Dibanderol Mulai Rp 270 Jutaan
Kemudian saat mesin mencapai kecepatan tinggi, perpindahan gigi dilakukan sambil memindahkan transmisi bertahap (step-up shift).
Brake operation step-downshift control bekerja saat pengemudi menekan rem pada tingkat yang keras, putaran mesin dijaga tetap tinggi namun juga menjaga rasio gigi tetap rendah.
Jika putaran mesin berkurang, rasio gigi akan turun lebih rendah, sehingga gaya pengereman dibantu oleh engine brake.
Kemudian pada saat pengemudi menginginkan akselerasi ulang, pengemudi akan merasakan tarikan yang responsif karena putaran mesin dijaga tetap tinggi.
Honda WR-V memiliki sistem sasis eksklusif untuk memberikan pengendalian yang lebih lincah serta kenyamanan berkendara yang baik.
Bagian bodi Honda WR-V dirancang untuk mendukung pengendalian dan kestabilan dimana pengendalian pada sistem kemudi Honda WR-V memberikan rasa percaya diri dalam bermanuver secara gesit namun tetap memberikan kenyamanan berkendara di setiap kondisi.
Suspensi bagian depan Honda WR-V menggunakan MacPherson Strut yang mendukung kenyamanan pengemudi untuk mengendalikan kendaraan.
Baca juga: Small SUV Honda WR-V Meluncur di Indonesia, Dibanderol Mulai dari Rp 271,9 Jutaan
Sementara pada bagian belakang Honda WR-V menggunakan High-Torsional Rigidity U shape beam untuk mendukung dalam melewati berbagai kondisi jalan.
Untuk meredam kebisingan mesin, kebisingan jalan dan pengalaman berkendara yang senyap, kabin Honda WR-V menggunakan bahan peredam Spray Foam dan struktur panel tertutup yang terdapat di sekitar area panel bodi mobil, yang juga sekaligus berfungsi mencegah debu serta bau tidak sedap dari luar masuk ke dalam kabin mobil.
Penyatuan mesin Honda WR-V dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi getaran mesin ke bodi mobil, juga cover pada mesin dalam membantu meredam suara mesin.