Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar mobil murah ramah lingkungan atau juga dikenal sebagai Low Cost Green Car (LCGC) dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Sri Agung Handayani, mengungkapkan dari data yang ada, market LCGC sebelum Covid-19 mencapai 25 persen dari total market nasional.
Jumlah ini turun seiring dengan penurunan ekonomi yang terjadi selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Daihatsu Pastikan Ayla EV Belum Mengaspal di Indonesia pada Tahun Ini
"Dulu pas 2018 market ini 90 persen dikuasai oleh first buyer, orang yang pertama kali ingin punya mobil. Tetapi sekarang tinggal 70 persennya. Artinya waktu Covid kondisi ekonomi membuat para first buyer ini yang sebagian besar hidupnya berangkat dari informal sektor, dia agak sedikit terganggu. Jadi hanya bersisa tinggal 70 persen," tutur Agung dalam acara Daihatsu Media Gathering Awal Tahun 2023 di The Sultan Hotel, Jakarta,Selasa (17/1/2023).
Agung menambahkan, tren penjualan LCGC dari tahun 2021 ke 2022, pembeli pertama meningkat dari 70 persen menjadi 80 persen.
"Ini berarti first buyer tadi dari segi ekonominya membaik sejalan dengan ekonomi nasional, daya belinya ada," jelasnya.
Di tahun 2023, dengan kembali bergeraknya sektor ekonomi formal maupun informal membuat Daihatsu cukup optimistis dengan pertumbuhan penjualan di segmen LCGC.
Baca juga: Penjualan Daihatsu Meroket 24,9 Persen di 2022, Sigra Tetap Laris Manis
"Jadi kalau ekonomi semakin membaik di 2023 saya kira marketnya akan mampu untuk membeli mobil LCGC. Kita lihat demand akan seberapa besar dan kita akan memberi kemudahan untuk memiliki kendaraan Daihatsu. Kita akan berbicara dengan total value chain yang ada di grup kita," ucap Agung.