Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di Indonesia terus melesat dari tahun ke tahun. Gaikindo mencatat, penjualan mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) pada 2022 mencapai 10.327 unit.
Jumlah itu meroket 1.407,59 persen, jika dibandingkan pada 2021 yang hanya menembus angka 685 unit.
Melihat prospek yang cerah tersebut, Pengamat Otomotif Bebin Djuana, berharap di tahun 2023 akan semakin banyak pabrikan otomotif berinvestasi dengan membangun pabriknya di Indonesia.
Baca juga: Soal Insentif Kendaraan Listrik, Sri Mulyani Bilang Sudah Difinalisasi Tapi Lapor DPR Dulu
"Mudah-mudahan mulai tahun 2023 ini banyak merek-merek yang masuk ke Indonesia. Karena kalau negara kita hanya mengandalkan Wuling dan Hyundai untuk memproduksi dan menjual kendaraan listrik ke masyarakat, kita nggak akan kekejar mimpinya," tutur Bebin dalam Diskusi Sonora FM Serba-Serbi Kendaraan Listrik di Bands Cafe Kemayoran, Sabtu (28/1/2023).
Sebagai catatan, pemerintah ingin Indonesia menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik dunia usai memutuskan untuk mengelola nikel secara mandiri hingga menjadi baterai kendaraan listrik.
Langkah pemerintah ini telah menarik berbagai investor di bidang pengolahan bahan baku baterai untuk berinvestasi di dalam negeri.
Baca juga: Gaikindo Siap Implementasikan Aturan Insentif Pembelian Kendaraan Listrik
"Saya berharap banyak merek baru masuk ke negara kita bukan sebagai impor build up tetapi sebagai pembuat mobil di negara ini. Negara kita tidak boleh tertinggal," imbuhnya.