Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sokonindo Automobile, pabrikan mobil DFSK di Indonesia resmi memproduksi secara lokal kendaraan listrik Gelora E di Tanah Air mulai Januari 2023.
CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus, mengatakan tahun lalu Gelora E masih diimpor utuh atau CBU, tetapi sejak tahun lalu perusahaan juga sudah mempersiapkan untuk produksi lokal.
"Maka mulai tahun ini kita sudah memproduksi Gelora E di Cikande. Harga untuk Gelora E produksi Cikande, untuk tipe Mini Bus itu adalah Rp 399 juta on the road Jakarta. Untuk Blind Van itu Rp 350 juta on the road Jakarta. Kemudian untuk varian ambulance akan sangat tergantung kepada equipment yang diinginkan," ujar Alex di IIMS 2023.
DFSK berkomitmen bukan saja memproduksi model kendaraan Internal Communication Engine (ICE), tetapi juga akan memproduksi mobil listrik di Indonesia.
"Di kemudian hari, DFSK bisa menjadi produk yang terjangkau oleh masyarakat dari sisi harga," imbuh Alex.
DFSK Gelora E merupakan kendaraan niaga yang mengusung baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, sehingga mobil ini mampu melaju hingga 300 km.
Dengan teknologi fast charging, mengisi data mobil ini hanya membutuhkan waktu sekitar 80 menit, dari 20-80 persen.
Soal biaya operasional, konsumen cukup mengeluarkan Rp 200 per kilometer atau setara dengan 1/3 dari biaya kendaraan komersial konvensional.
DFSK Gelora E sudah mengadopsi teknologi perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67) dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.
Baca juga: Sudah Diproduksi Lokal, Harga DFSK Gelora E Jauh Lebih Murah
Gelora E memiliki dimensi panjang 4.500 mm, lebar 1.680 mm dan tinggi 2.000 mm, memberikan kabin ekstra luas dan lapan.
Khusus model minibus, memiliki kapasitas 7 penumpang, yang bisa dioperasikan sebagai angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, antar jemput karyawan, maupun untuk sektor pariwisata.
Baca juga: Mobil Listrik DFSK Gelora E Diuji Coba Jadi Armada JakLingko
Sementara, pada model Blind Van memiliki panjang kabin 2,63 meter dan area kargo mencapai 5 meter kubik dan bisa dioperasikan untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang dan berbagai sektor lainnya.