Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain memberikan insentif pembelian mobil listrik dan motor listrik, pemerintah juga akan memberi insentif pada bus listrik dalam program bantuan pemerintah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkap pihaknya telah mengusulkan jumlah unit bus listrik yang akan mendapat insentif pada tahun ini.
"Untuk bus, kami usulkan sejumlah 138 unit sampai Desember 2023," ujar Agus dalam konferensi pers di Kemenko Marves, Senin (6/3/2023).
Ditemui di lokasi sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengungkap, ada empat produsen bus listrik yang sejauh ini terkonfirmasi akan mendapat insentif tersebut.
"Ada empat. MAB (Mobil Anak Bangsa), dari Bakrie, terus ada Kendaraan Listrik Indonesia, dan INKA," katanya.
Ia berharap jumlah produsen tersebut masih bisa bertambah. Mengenai pemberian insentifnya, Taufiek menyebut akan melibatkan pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan, namun tidak merinci lebih lanjut apakah itu akan dalam bentuk pengurangan atau yang lainnya.
"Karena jumlahnya sedikit, kapasitas nasionalnya sekitar 2400. Ya, kita dorong supaya mereka dapat dari bagian di skema ini. Produsennya kita berharap bertambah lagi. Skemanya dari PPN nya," ujarnya.
Jika melihat rencana insentif yang akan diberikan pada mobil listrik, bentuknya berupa pengurangan PPN. Besarannya belum jelas karena oleh Taufiek tidak dijelaskan lebih lanjut.
Baca juga: APM yang Dapat Insentif Mobil Listrik Dilarang Naikkan Harga
Sebagai informasi, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) adalah perusahaan yang dimiliki oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Bus listrik ini menjadi produsen pertama yang melayani pelanggan Transjakarta di dalam koridor atau BRT.
Baca juga: Daftar Merek Sepeda Motor Listrik yang Dapat Subsidi Rp 7 Juta dari Pemerintah
Sedangkan untuk produsen dari Bakrie yang dimaksud adalah PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), anak perusahaan dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan Transjakarta, di mana VKTR akan meluncurkan 22 bus listrik baru. Sebelumnya, 30 unit telah beroperasi sejak awal 2022 lalu.
Baca juga: Moge Tak Berhak Dapat Subsidi Konversi ke Motor Listrik
INKA yang dimaksud Taufiek adalah PT Industri Kereta Api Indonsia (INKA) Madiun. Sejak pertengahan 2022, INKA mulai memproduksi bus listrik. Produknya kemudian digunakan untuk akomodasi dan transportasi dari anggota delegasi G20 pada November 2022 di Bali.