Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Shockbreaker atau peredam kejut menjadi komponen penting dalam suspensi kendaraan bermotor. Alat ini bekerja menahan hentakan.
Dengan jalanan di Indonesia yang berbagai macam, terlebih di saat cuaca tidak menentu, fungsi shockbreaker menjadi sangat penting untuk menjaga kenyaman berkendara.
Bengkel Auto2000 memberikan tips merawat shock breaker agar tetap bekerja optimal dalam segala kondisi jalan dan tak mudah rusak.
1. Atur Cara Mengemudi
Keberadaan shockbreaker tidak membuat kita boleh mengemudi mobil seenaknya di jalan, seperti melewati polisi tidur atau lubang tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun.
Baca juga: Tips Merawat Kendaraan Listrik Agar Umur Baterai Panjang
Lalu juga jangan melakukan akselerasi dan pengereman mendadak yang membuat shock breaker bekerja keras.
Mengemudilah dengan halus dan tenang supaya komponen kaki-kaki mobil tetap awet dan bekerja optimal.
2. Periksa Kondisi Shockbreaker
Pemeriksaan kondisi shockbreaker mobil perlu dilakukan secara rutin, seperti memeriksa bagian per dan hidrolis serta oli, termasuk karet pelindung, stoper dan komponen karet lainnya di kaki-kaki mobil.
Jangan sampai terdeteksi kebocoran dan korosi karena akan membuat strukturnya melemah.
Itulah alasan mengapa kita wajib membersihkan dan mencuci kaki-kaki mobil agar tidak timbul kotoran dan karat.
3. Batasi Muatan Mobil
Jangan sampai muatan mobil melebihi daya angkut yang telah ditentukan. Pasalnya, shock breaker memiliki batas beban maksimal yang sanggup ditopang.
Shock breaker mobil akan mengalami kebocoran dan berujung rusak kalau mobil dipaksakan overload.
Selain itu, kelebihan muatan bakal membuat mobil sulit dikendalikan dan sangat berbahaya di kecepatan tinggi.
4. Spooring dan Balancing Secara Berkala
Saat spooring akan dilakukan pengaturan sudut keselarasan roda. Ketika shockbreaker mobil bermasalah, maka spooring akan sulit dilakukan sehingga dilakukan pemeriksaan mendetil.
Balancing juga mengatur perputaran roda agar tidak bergetar atau terjadi getaran ban berlebih atau tidak normal. Agar tidak repot, pastikan spooring balancing dilakukan bersamaan dengan servis berkala.
5. Rotasi Ban Mobil Secara Berkala
Merotasi ban depan dengan belakang perlu dilakukan karena ban depan biasanya lebih cepat habis daripada ban belakang.
Oleh karena itu, rotasi ban dilakukan untuk menyamakan tingkat keausan seluruh ban mobil. Kondisi ban yang selalu prima membantu shockbreaker lantaran lebih mudah dalam meredam guncangan yang terjadi.