Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan subsidi Rp 7 juta untuk masyarakat yang mau mengkonversi sepeda motor konvensional ke listrik.
Akan tetapi, jangan sampai salah langkah dalam melakukan konversi. Pastikan memilih lokasi konversi yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan, mengatakan kendaraan listrik dari sisi pengisian daya baterai atau proses charge pastinya aman, sebab setiap pabrikan telah melakukan berbagai uji coba keselamatan. Yang terpenting, prosesnya sesuai prosedur.
Baca juga: Penjualan Motor Listrik Kurang Menggembirakan Lantaran Subsidi Lambat Direalisasikan
“Nge-charge-nya aman karena sudah melalui berbagai testing dari pihak prinsipal. Kesiapan manufakturnya di Indonesia saya kira sudah baik. Saya yakin tidak akan banyak masalah atau berbahaya untuk pengguna," tutur Primartono dalam keterangan, Jumat (26/5/2023).
Seperti diketahui, Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ditenagai oleh daya listrik yang tersimpan di dalam baterai yang tertanam di kendaraan.
Pengisian daya baterai kendaraan listrik tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti instalasi listrik privat atau umum (SPKLU).
Instalasi listrik privat dapat berlokasi di kantor pemerintahan maupun di rumah atau properti pribadi, baik melalui soket listrik maupun wall charger.
Sedangkan SPKLU dapat dijumpai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/Gas (SPBU/SPBG), kantor pemerintahan dan BUMN, pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya.
SPKLU yang tersedia di Indonesia mempunyai beberapa teknologi yang berbeda. Berdasarkan jenis teknologi yang digunakan pada alat pengisian ulang daya umum disebut charge dibedakan menjadi tiga jenis teknologi, yaitu pengisian normal (normal charging), pengisian cepat (fast charging) dan pengisan ultracepat (ultrafast charging). Kecepatan pengisian daya dari setiap charger ditentukan melalui jenis arus listriknya.
PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mendukung langkah pemerintah dalam mendorong konversi penggunaan KBLBB dari kendaraan konvensional ke listrik.
Sebab, KBLBB merupakan alternatif bertransportasi dengan cara yang ramah lingkungan, guna mewujudkan target Indonesia nol emisi karbon pada 2060.
Baca juga: Cari Motor Listrik Subsidi Harga Rp 11 Jutaan di PEVS 2023, Ini Daftarnya
Primartono, mengungkap KBLBB dampaknya sangat baik secara jangka panjang. KBLBB tidak menghasilkan emisi gas buang yang dapat merusak udara dan menyebabkan tingginya tingkat polusi.
"Mengurangi emisi dan jauh lebih efisien. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian kendaraan listrik lebih murah dibandingkan dengan kendaraan konvensional," ucapnya.
Untuk mendukung konversi tersebut, BRI Finance memberikan penawaran menarik bagi nasabah, seperti uang muka ringan mulai 10 persen. Sedangkan untuk nasabah instansi atau korporasi, ketentuan bisa dinegosiasikan.
Selain itu, perseroan pun berupaya melakukan edukasi. Salah satunya melalui informasi pengisian baterai KBLBB, karena pengisian sumber tenaga kendaraan ini masih asing bagi mayoritas masyarakat Indonesia.
"BRI Finance mendukung penuh stimulasi pemerintah guna mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) melalui program subsidi yang tertuang pada Perpres No. 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Untuk Transportasi Jalan," imbuhnya.
BRI Finance juga menyediakan program pembiayaan motor listrik dengan tenor hingga 5 tahun, bunga yang murah, serta insentif bunga yang diharapkan mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat yang lebih luas.
BRI Finance menawarkan insentif bunga mulai dari 0,83 persen per-bulan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.