News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bahaya Ganti Jok Mobil dengan Kasur Saat Perjalanan Liburan

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jokmobil

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki masa libur sekolah, membawa keluarga untuk melancong ke destinasi wisata terbaik di dalam negeri bisa menjadi pilihan.

Apalagi menggunakan mobil pribadi, tentu membuat liburan akan semakin fleksibel. Sebab dapat menyesuaikan waktu sendiri.

Saat membawa keluarga berlibur, jangan lupa selalu memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak-anak selama dalam perjalanan.

Baca juga: Pemilik Bengkel: Harga Oli Palsu Dijual Lebih Murah Tapi Bikin Mesin Rusak Cepat Rusak

Untuk Tribunners yang mengemudi saat liburan, ada beberapa hal harus diperhatikan saat memutuskan untuk beristirahat hingga tidur di dalam mobil, berikut tips aman dan nyaman berkendara apa Auto2000 selama libur sekolah.

1. Jangan Pakai Kasur untuk Tidur di Mobil

Kasur boleh dipakai untuk tidur di dalam mobil hanya dalam kondisi berhenti. Apapun alasannya, seperti supaya anak dapat tidur dan bermain dengan tenang, jangan menggelar kasur untuk dipakai saat mobil berjalan.

Saat kendaraan bergerak, semua penumpang tanpa terkecuali wajib duduk sesuai posisi bangku dan menggunakan seatbelt.

Secara teori, segala sesuatu yang tidak terikat dalam kendaraan akan bergerak dengan kecepatan yang sama.

Misalkan mobil melaju dengan kecepatan 80 km/jam, penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman akan melesat dalam kecepatan 80 km/jam saat tabrakan.

Tentu Tribunners tidak mau anak kesayangan terlempar akibat tidur di kasur saat mobil berjalan.

2. Tidur dengan AC Mobil Nyala

Kalau tetap mau menyalakan AC saat ingin tidur di dalam mobil, buka jendela sekitar 2 cm di depan sisi kiri dan kanan untuk membantu sirkulasi udara.

Dapat pula memilih posisi Open pada menu sirkulasi AC mobil supaya udara segar bisa masuk.

Pasang target waktu tidur dengan alarm ponsel, misalnya 30 menit. Alarm juga membuat kita tidak tidur terlalu pulas dan tersadar jika ada masalah seperti kesulitan bernapas.

Baca juga: Pemotor Jangan Sampai Tertipu, Ini Cara Membedakan Oli Palsu dengan yang Asli

Segera bangun dan buka pintu mobil bila merasa mual, pusing atau perasaan tidak nyaman lainnya. Bunyikan klakson bila merasa kesulitan bernapas dan butuh bantuan orang lain.

3. Bahaya Gas Beracun

Seseorang dapat mati lemas bila kadar oksigen di dalam kabin menurun dan kadar gas karbon monoksida (CO) naik, biasanya berasal dari gas buang mesin mobil.

Sifat gas ini yang tidak bau membuat korban tidak menyadari potensi bahaya. Sirkulasi AC yang tertutup mempercepat proses penyebaran gas beracun.

Dalam kadar tertentu, gas CO masih aman untuk manusia. Tetapi, ketika kadar CO meningkat dan kadar oksigen di dalam darah turun, tubuh akan keracunan dan lemas hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Dalam banyak kasus bahkan korban tidak tahu dirinya keracunan gas berbahaya.

Ketika mobil berjalan, risiko keracunan gas CO jauh lebih kecil karena dalam kondisi sadar dan langsung merasakan ada yang tidak beres.

Embusan udara juga akan mendorong gas beracun dari kolong mobil ke belakang dan tidak naik ke dalam kabin.

4. Cari Lokasi Parkir yang Aman

Bagaimana jika tetap akan tidur karena hanya menyetir sendirian dan sudah melewati jumlah jam mengemudi dalam sehari?

Hindari tidur di area tertutup seperti basement karena sirkulasi udara di dalam area ini kurang baik yang membuat gas racun tidak bisa keluar.

Cari tempat yang dirasa benar-benar aman, kalau di rest area atau pom bensin, cari lokasi yang berdekatan dengan pos penjagaan atau keramaian seperti mini market.

Jika tidur di malam hari dan udara tidak panas, kita dapat mematikan mesin dan AC mobil, serta cukup membuka jendela.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini