Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta perusahaan-perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor energi, salah satunya Pertamina, untuk segera mendorong percepatan ketahanan energi nasional.
Menurut Erick, apabila Indonesia terus bergantung terhadap minyak mentah atau crude oil, hal ini akan menimbulkan permasalahan.
Yakni harganya yang fluktuatif dan kemudian berdampak terhadap neraca keuangan negara.
Baca juga: Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, Erick Thohir Dorong PLN Gandeng Perusahaan Energi Global
Selain itu, energi berbasis fosil juga akan menghasilkan emisi karbon yang berdampak buruk untuk iklim.
"Saya berdiskusi dengan Pak Wakil Menteri Pahala dan Direksi Pertamina untuk mendorong percepatan ketahanan energi nasional. Salah satunya dengan percepatan transisi energi menuju penggunaan Electric Vehicle (EV) dan Biofuel," ucap Erick dalam media sosial pribadinya, Selasa (4/7/2023).
Dilanjutkannya, menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri secara ketahanan energi sangatlah terbuka lebar.
Pertama, Indonesia dikaruniai sumber daya mineral seperti nikel dan bauksit yang melimpah. Di mana komoditas tersebut merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Kedua, Indonesia juga dinilai mampu memproduksi minyak nabati, yang dapat dicampur dengan bahan bakar minyak.
Apabila ekosistem kendaraan listrik dapat diperluas dan program percampuran minyak nabati ke dalam BBM dimasifkan, maka Indonesia dapat menjaga kemandirian energi sekaligus menekan volume impor crude oil.
Baca juga: Dua Tahun Komunitas Mobil Listrik, Ingin Lebih Berkontribusi pada Pengurangan Emisi
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa untuk menjadi pemain kunci kendaraan listrik dunia," papar Erick.
"Ini menjadi modal besar kita mendorong penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri dan sumber daya alam lainnya. Termasuk tanah yang subur, bisa menghasilkan tanaman seperti tebu, yang dapat diolah menjadi biofuel," pungkasnya.