Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkendara menggunakan sepeda motor tentu menjadi pilihan sebagian orang. Apalagi untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh.
Akan tetapi, memboncengkan anak dengan kendaraan roda dua tidak semudah yang dilihat. Apalagi untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan buah hati.
Jangan lengah, keterbatasan anak kecil perlu disiasati dengan baik saat berkendara, agar tidak menjadi sebuah petaka.
Baca juga: Dipamerkan di GIIAS, SUV Terbaru dari Mitsubishi Bakal Sajikan Sound System Premium dari Yamaha
"Mengajak anak berkendara di sore hari atau pun pagi jadi pemandangan umum biasanya banyak dilakukan masyarakat di pemukiman. Sayangnya banyak keteledoran dilakukan," tutur Head of Safety Riding Promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, Senin (10/7/2023).
Agus menyebut, setidaknya ada lima keteledoran yang sering dijumpai saat membonceng anak.
Pertama, mengabaikan penggunaan alat keselamatan vital, yaitu helm dengan alasan hanya berjalan jalan dekat.
Baca juga: Mercedes-Benz Tambah Perakitan Lokal Model SUV GLC Terbaru di Bogor
Kedua, tidak memperhatikan saat membonceng anak seperti di didepan tanpa perlindungan helm dan pakaian yang aman.
Ketiga, mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk.
Keempat, selain berjalan dekat sering juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh seperti musim mudik lebaran. Kelima, membonceng lebih dari satu anak.
"Mengabaikan beberapa kondisi di atas sangat rentan undang petaka khususnya bagi anak. Bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor," jelas Agus.
Agus menjelaskan, memahami kemampuan anak untuk siap di bonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.
Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu pemicu celaka wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara.
Pastikan anak tidak mengantuk saat dijalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk dibelakang pengendara dengan baik.
"Dua hal, selain jaga keselamatan diri anak, sikap peduli pengendara nantinya akan menjadi satu pelajaran dan pengalaman bagi anak kelak saat menjadi pengendara terkait standar berkendara aman. Tetap cari aman di jalanan," ungkapnya.