Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya oli palsu membuat was-was konsumen sepeda motor maupun mobil. Bukan hanya konsumen, bengkel pun nyatanya banyak dirugikan dengan kehadiran oli palsu.
Owner Bengkel Yoga Motoshop Yoga Ningrat, menyampaikan pihaknya pernah mendapatkan oli palsu karena membeli stok oli dari pedagang biasa.
"Jujur kami pernah menerima oli palsu dan itu sekali di tahun 2019. Kalau tidak salah itu awalnya kita ditawarin oleh salah satu pedagang oli. Jadi pas sampai saya lihat tutupnya bagus dan ketika membukanya pun masih harus mematahkan dengan bunyi kretek," tutur Yoga kepada Tribunnews.com, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Polisi Bongkar 9 Gudang Produksi Oli Palsu di Jatim: Pelaku Punya Lab, Dijual ke Seluruh Indonesia
Ternyata, hanya tampilan bagian luas saja yang terlihat bagus. Akan tetapi saat dibuka, menurut Yoga, segel aluminium foil yang menutup bagian oli tidak ada.
Selain itu, tekstur dan warna oli palsu tersebut dinilai sangat berbeda dengan versi aslinya, sehingga menimbulkan kecurigaan.
"Didalamnya, yang segel berbentuk aluminium foil itu sudah tidak ada. Itu salah satu merk oli Eropa. Lalu pada saat dituangkan warnanya juga berbeda dengan yang aslinya," jelas Yoga.
Selain itu, Yoga juga pernah menemukan customer yang memakai oli palsu yang mereka kira asli. Dampaknya membuat mesin berbunyi kasar.
"Ini pengalaman dari customer kita yang pernah dapat oli palsu. Oli palsu itu ada yang baru dipakai 400 km sudah habis olinya, tinggal sisa 100 ml. Jadi penguapannya kurang baik untuk oli palsu itu," ucapnya.
Yoga menerangkan, oli palsu dapat dibedakan dengan seksama jika kita jeli mengamatinya, mulai dari kemasan hingga warna dan tekstur cairannya.
"Pengalaman dari mekanik-mekanik saya, oli palsu itu packaging-nya atau botolnya itu sudah terlihat secara kasat mata. Jadi kalau oli asli itu pasti botolnya sangat terlihat baru. Lalu dari cetakan merek di situ juga kelihatan, kalau kita jeli yang palsu itu seperti botol bekas diisi ulang lagi dan tidak seperti yang baru dan warna botolnya juga sudah pudar," ungkapnya.
Baca juga: Pemotor Jangan Sampai Tertipu, Ini Cara Membedakan Oli Palsu dengan yang Asli
Saat ini Yoga Motoshop hanya mengandalkan pembelian stok pelumas dari authorized dealer maupun toko official-nya.
Hal ini untuk menghindari oli palsu sekaligus menjaga kepercayaan konsumen mengenai pelayanan di bengkel Yoga Motoshop.
"Bengkel saja bisa kena tipu apalagi konsumen. Jadi kami sebagai bengkel pun sekarang memilih yang pasti-pasti aja, langsung ke sales resmi atau ke distributor resminya. Jadi sekarang sudah tidak pernah beli lagi di pedagang yang jualan oli biasa. Saat ini kita lebih ketat dan tidak mau ditawari oli dari pedagang-pedagang biasa saya maunya langsung dari distributor resminya," ujar Yoga.