Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 55.000 pelajar dari sekitar 600-an sekolah telah menyambangi dapur Suzuki di Cikarang, Jawa Barat, untuk melihat dari dekat proses perakitan kendaraan roda empat Suzuki.
Data tersebut merupakan akumulasi dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) Suzuki ke dunia pendidikan di Indonesia hingga sekarang.
Di tahun 2023 ini, Suzuki Indonesia memacu aktivitas kunjungan pelajar ke pabrik perakitannya dengan berpartisipasi di program wisata industri yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.
"Di 2023 ini kebetulan Pemkab Bekasi mencanangkan program wisata industri untuk meningkatkan potensi ekonomi. Suzuki berpartisipasi menjadi salah satu partner di program tersebut," ungkap David Hartanto, Section Head of Corporate Communication & CSR PT Suzuki Indomobil Sales di acara Media Talk: Kegiatan CSR Suzuki Indonesia di sela penyelenggaraan pameran otomotif GIIAS 2023, Sabtu, 19 Agustus 2023.
David menjelaskan, pihaknya menjalankan kegiatan CSR ke sektor pendidikan melalui program Suzuki Peduli Pendidikan yang pelaksanaannya mengacu pada 3 alasan.
Pertama, pentingnya peran SDM unggul dalam megembangkan industri otomotif Indonesia. Kedua, belum meratanya kualitas dan fasilitas pendidikan, dan ketiga, program-program yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
"Aktivitas yang dijalankan antara lain melalui kegiatan kunjungan pelajar ke pabrik Suzuki di Cikarang. Sampai saat ini kita sudah mengundang 600 sekolah dan 55 ribu pelajar ke pabrik Suzuki," ujar David.
Apa saja yang didapatkan siswa di kegiatan kunjungan pabrik?
David memaparkan, kepada setiap rombongan pelajar yang melakukan kunjungan pabrik pihaknya memberikan pengenalan umum tentang proses produksi kendaraan Suzuki seperti pressing, assembling sampai painting mobil-mobil Suzuki.
Selain itu juga diperkenalkan jenis-jenis kendaraan Suzuki yang diproduksi. "Kami juga memberikan kesempatan siswa mendalami proses produksi lewat sesi tanya-jawab," kata David.
Soal kunjungan sekolah ke pabrik Suzuki ini, David mengatakan, kegiatan ini terbuka untuk semua sekolah. Cara pengajuannya juga mudah.
"Kami menyediakan formulir jika ada permintaan kunjungan ke pabrik oleh sekolah di website Suzuki. Kita buka untuk kegiatan kunjungan sekolah ini di hari Selasa dan dan Kamis," beber David.
Donasi Mesin CNC
Program kedua Suzuki Peduli Pendidikan adalah kegiatan donasi peralatan pendidikan terutama ke sekolah menengah kejuruan.
"Kita bekerja sama dengan SIM Supplier Club atau SSC yang merupakan perkumpulan perusahaan pemasuk komponen Suzuki untuk memberikan donasi peralatan praktek seperti mesin robot, jig, alat ukur dan sebagainya ke sekolah-sekolah untuk alat praktik mereka di sekolah.
"Kami bersama SSC sudah bermitra dengan ratusan sekolah di Tanah Air," ujarnya.
"Kepada mereka, kita tidak sekadar memberikan bantuan alat praktik pendidikan, seperti semata ngasih barangnya, lalu ditinggal. Kita mengajak juga pengajar ke pabrik untuk belajar cara menggunakan dan cara merawat peralatan tersebut agar dapat dipakai oleh siswa dalam jangka waktu panjang," beber David.
Baca juga: Mengemudi Ala Eco Driving Bisa Dijajal Lewat Simulator di Booth Suzuki GIIAS 2023
Alat-alat dan peralatan kerja yang didonasikan tersebut merupakan alat alat kerja antara lain mesin CNC (Computer Numerical Control), yang merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan melalui sebuah perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan.
Mesin CNC yang didonasikan berasal dari eks pabrik Suzuki di Cakung, Jakarta Utara, yang sudah tidak lagi dipakai namun masih berfungsi baik.
"Kita sudah donasi mesin CNC eks pabrik Cakung yang masih sangat proper dan bisa dipakai beberapa sekoah sekaligus. Biasanya kami donasikan ke Balai Latihan Kerja (BLK) agar bisa digunakan beramai-ramai oleh beberapa sekolah kejuruan sekaligus," ungkap Joshi Prasetya, Department Head of Strategic Planning PT SIS.
Baca juga: Grand Vitara dan New XL7 Hybrid Jadi Favorit Test Drive Pengunjung GIIAS 2023
Untuk para guru dan pelajar, pihaknya juga mengedukasi cara mengoperasikan mesin CNC, belajar cara merawat mesin ini dan belajar membuat programnya. "Jadi peralatan yang sudah tidak memenuhi skala keekonomiannya di pabrik Suzuki, kami donasikan ke sekolah," beber Joshi.
Menurut Joshi, saat ini terdapat 450 perusahaan supplier kendaraan Suzuki yeng tergabung dalam Suzuki Indomobil Supplier Club.
"Kami bekerja sama dengan untuk menjalankan program vokasi bersama. Kami gunakan beberapa unit Suzuki Carry untuk kegiatan workshop keliling. Kita pilih sekolah-sekolah yang baik dan berkomitmen, kita tingkatkan kemampuannya, kita jalankan melalui program Suzuki Peduli Pendidikan," ungkap Joshi.
"Kita ada program pemagangan siswa. Kita juga aktif lakukan kunjungan ke beberapa daerah, tapi sementara ini masih sebatas di Pulau Jawa seperti Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Timur untuk melihat sekolah-sekolah menengah mana saja yang perlu dibantu baik sekolah negeri maupun swasta.
Kita lakukan grading agar mengetahui secara persis apa yang mereka butuhkan," imbuhnya.
Konservasi Ekosistem Laut
David memaparkan, program CSR Suzuki lainnya adalah Suzuki Peduli Lingkungan. Program ini dijalankan untuk mendukung program konservasi laut dan ekosistem perairan.
"Kita melalui Suzuki Marine, memiliki produk OBM (Outboard Motor) yang beroperasi di laut. Kita berupaya turut berkontribusi menjaga perairan lewat program global Suzuki Clean Up The World. Program ini kita jalankan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan sampah di laut terbanyak," beber David.
Program ini mengajak anak muda peduli pada upaya menjaga lingkungan laut dari cemaran sampah.
Kegiatan Clean Up The World juga dijalankan Suzuki di banyak negara lain, namun kegiatan di Indonesia merupakan negara dengan jumlah peserta terbanyak.
Baca juga: Suzuki Baleno Terbaru Kini Punya Head Unit 9 Inci dan Kamera 360, Harga Jadi Rp 281,4 Juta
Di tingkat global, inisiatif ini dimulai Suzuki sejak 2010, tapi untuk di Indonesia baru domulai empat tahun kemudian di 2014. Program ini antara lain dijalankan melalui kegiatan bersih-bersih pesisir di pantai Ancol, Purworejo, Makassar hingga Morotai dengan melibatkan sekitar 1.300 sekolah.
Mochizuki Ei, Asst. to Dept. Head of Strategic Planning PT SIS mengatakan, semua kegiatan CSR yang dijalankan Suzuki Indonesia diharapkan bisa memberikan manfaat banyak ke masyarakat terutama dunia pendidikan di Indonesia agar semakin maju dan berkembang.
"Kami memiliki 5.000an karyawan yang menurut kami jumlah tersebut cukup besar. Dengan memiliki skill teknik dengan memanfaatkan peralatan kerja yang didonasikan Suzuki, siswa bisa juga mandiri memafaatkan keterampilan yang dimiliki untuk menciptakan lapangan kerja sendiri," ujar Mochizuki Ei.