TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emisi dari gas buang kendaraan bermotor tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu penyumbang polusi udara.
Sudah tentu polusi dari kendaraan bermotor yang tidak terkendali bisa memunculkan beragam masalah ikutan lainnya.
Baik yang berkaitan dengan kesehatan manusia, lingkungan hidup, maupun kondisi kendaraan bermotor itu sendiri.
Baca juga: Pengamat Kebijakan Publik Kritisi CREA Soal Isu Polusi Udara Jakarta
Tentu saja pemilik kendaraan, baik roda dua maupun empat, punya kontribusi besar dalam ikut mengendalikan emisi gas buang. Tidak sulit juga sebenarnya jika ingin berpartisipasi menjaga emisi gas buang.
“Melakukan perawatan rutin untuk motor maupun mobil, sudah merupakan bagian dari peran aktif pemilik kendaraan dalam ikut menjaga kondisi bumi, terutama bagi pemilik kendaraan yang usia produksinya sudah di atas tiga tahun,” kata Manager Promosi PT Autochem Industry Dhany Ekasaputra, Minggu (24/9/2023).
Menurutnya, ada bebe
rapa hal yang bisa dijalankan pemilik kendaraan demi menjaga emisi, walaupun tidak semua kegiatan tersebut perlu dilakukan sendiri.
“Pertama, perawatan pada sistem pembakaran untuk bahan bakar, selain bertujuan menjaga performa mesin agar tetap terjaga serta konsumsi bahan bakar ikut lebih efisien,” katanya.
Dhany mengingatkan, komponen seperti saringan udara ikut berperan juga dalam menjaga emisi dari kendaraan terjaga.
“Jika saringan udara kendaraan terdapat kotoran akan membuat asupan udara bagi penyempurnaan pembakaran bahan bakar ikut terganggu, gas yang keluar melalui knalpot ikut tinggi,” katanya.
Pemilihan bahan bakar yang baik mutunya serta dikonsumsi oleh mesin secara konsisten ikut mendatangkan pengaruh yang positif atas kinerja mesin.
Baca juga: Mengurangi Polusi, Pemerintah Lakukan Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Operasional
“Memilih bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan banyak pengaruhnya dalam menjaga konsumsi bahan bakar dalam kondisi yang terukur, potensi adanya pancaran polutan yang dihasilkan dari pembakaran di dalam mesin punya peluang menjadi rendah,” jelas Dhany lagi.
Sejalan dengan itu tersedia Prestone Fuel System Cleaner yang pemakaian berkalanya setiap 5.000 kilometer. Tujuan pemakaian agar sistem saluran bahan bakar hingga injektor terjaga kebersihannya, sehingga mampu menjaga proses pengabutan bahan bakar tetap optimal.
Dengan begitu kemungkinan bahan bakar yang tidak terbakar bisa lebih ditekan lagi potensinya. Karena tentu saja adanya sisa bahan bakar yang tidak terbakar juga salah satu penyebab tingginya emisi gas buang
Menjaga konsistensi konsumsi bahan bakar perlu diikuti juga dengan pemakaian oli yang spesifikasinya sesuai rekomendasi pabrikan.
“Penggunaan oli dengan tingkat kekentalan yang tepat akan secara langsung menjaga kompresi optimal, perlu diingat bahwa soal kompresi pada mesin akan secara langsung dirasakan oleh pengendara, jika kompresi menurun mesin akan berada dalam kondisi yang sering disebut kurang bertenaga,” kata Dhany yang juga ikut berperan dalam setiap proses pengembangan serta pengujian produk Autochem.
Menurutnya jika mesin dirasakan kurang bertenaga, maka secara umum pengendara akan menekan pedal gas atau menarik tuas gas lebih dalam. Menjadi terbuka kembali peluang meningkatkan pancaran gas yang sebenarnya tidak perlu akibat penurunan daya dari mesin.
Selain itu, ada satu suku cadang yang kerap terlupakan dalam tujuan menjaga emisi yaitu busi. Bagi kendaraan yang memakai busi, jika kondisinya sudah menurun akan ikut berperan menghasilkan kadar CO atau karbon monoksida yang tinggi.