News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Bisnis Seret, Nio PHK 10 persen Karyawan di Unit Perakitan Mobil Listrik

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bisnis Seret, Nio PHK 10 persen Karyawan di Unit Perakitan Mobil Listrik

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – Produsen Kendaraan Listrik (EV) kondang asal China, Nio mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen karyawannya, adapun PHK akan digelar mulai pekan ini.

Pengumuman tersebut disampaikan juru bicara Nio melalui surel yang dikirimkan ke email para karyawan.

Baca juga: Badai PHK di Industri Tekstil, Sampai Oktober 6 Perusahaan Sudah Pecat 6.500 Buruh

Dalam keterangan tertulisnya Nio menjelaskan bahwa saat ini ekonomi perusahaan tengah menghadapi kontraksi akibat anjloknya penjualan mobil listrik buntut perang harga yang dilakukan para produsen otomotif di China.

Serangkaian tekanan ini yang kemudian mendorong Nio untuk melakukan pemangkasan karyawan dengan dalih untuk menekan pembengkakan biaya operasional serta untuk meningkatkan efisiensi perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat.

"Saya mohon maaf kepada rekan-rekan yang mungkin terkena dampak penyesuaian tersebut. Ini adalah keputusan yang sulit namun perlu dalam menghadapi persaingan yang ketat.” Jelas isi pengumuman Nio, sebagaimana dikutip dari CNBC International.

Selain menggelar pemutusan hubungan kerja, Nio mengatakan bahwa perusahaan akan memangkas anggaran investasi proyek jangka panjang yang tidak akan berkontribusi pada kinerja keuangan dalam tiga tahun kedepan.

Sebelum mengalami kontraksi, Nio sempat mengikuti langkah bisnis Tesla dengan melakukan pemangkasan harga untuk penjualan mobil Electric Vehicle (EV) semua seri termasuk kendaraan sport utility vehicle ES6 dan ES8.

Lewat pemangkasan tersebut, setiap pembelian kendaraan listrik semua model akan mendapatkan potongan harga sebesar 30.000 yuan atau 4.199 dolar AS. Dengan begitu harga kendaraan listrik termurah dari Nio turun di kisaran 32.000 dolar AS dari semula dibanderol 36.199 dolar AS.

Baca juga: Memo ke Manajer Bocor, TikTok Diprediksi Akan PHK Karyawan

Langkah tersebut CEO Nio William Li untuk menggenjot penjualan mobil listrik, mengingat selama Januari hingga April tahun ini, Nio hanya dapat menjual 16.074 mobil selama bulan Oktober, meski penjualan tersebut naik sekitar 60 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sayangnya hasil keuntungan tersebut belum dapat menutup kerugian perusahaan hingga Nio terpaksa menggelar PHK massal untuk pertama kalinya di tahun 2023.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini