Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Toyota Australia telah meluncurkan prototipe van HiAce dengan mesin pembakaran internal berbahan bakar hidrogen, yang akan menjadi bagian dari program percontohan pelanggan yang dimulai akhir bulan ini.
Prototipe ini dilengkapi dengan versi modifikasi dari mesin V6 3,5 liter turbocharged yang juga digunakan oleh Land Cruiser Series 300 dan Lexus LX di pasar tertentu.
Baca juga: Bakal Produksi Mobil Listrik Baru, Hyundai Naikkan Kapasitas Produksi
Setelah konversi, mesin menghasilkan tenaga 161 hp (120 kW / 163 PS) dan torsi 354 Nm (261 lb-ft), mengirimkan tenaga ke poros belakang melalui transmisi otomatis 10 kecepatan. Angka-angka tersebut membuatnya secara signifikan kurang bertenaga dibandingkan mesin bensin yang menghasilkan 409 hp (305 kW / 415 PS) dan torsi 600 Nm (443 lb-ft).
Meskipun terjadi penurunan tenaga dan torsi secara besar-besaran, bahan bakar baru ini membuat mesin lebih bersih, sehingga menghasilkan emisi CO2 yang “sangat rendah”.
Namun, tidak seperti FCEV pada Toyota Mirai yang hanya mengeluarkan air dari knalpotnya, mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen ini mengeluarkan sejumlah kecil nitrogen oksida (NOx).
Menurut Toyota, emisi tersebut telah dikurangi untuk memenuhi peraturan emisi Euro 6 berkat sistem reduksi katalitik selektif.
Toyota Land Cruiser Bertenaga Hidrogen
Selain van HiAce, Toyota juga berencana mengadopsi powertrain hidrogen pada kendaraan yang lebih besar, seperti Land Cruiser.
“Ada kemungkinan untuk mengadaptasi teknologi ini ke dalam kendaraan besar, termasuk Land Cruiser,” kata Mitsumasa Yamagata, presiden proyek hidrogen Toyota.
“Saya katakan sekali lagi, keunggulan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk kendaraan-kendaraan tersebut termasuk kendaraan penarik tinggi dan muatan tinggi,” sambungnya.
Toyota sendiri mulai mengembangkan mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen pada 2017, dengan prototipe GR Corolla dan GR Yaris yang muncul pada 2021.