Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Kegiatan konferensi internasional tentang perubahan iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, banyak diikuti perusahaan asal Indonesia.
Satu diantaranya Nuxcle, perusahaan startup kendaraan listrik asal Yogyakarta. Di COP28, perusahaan rintisan ini membeberkan ambisinya menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Asia Pasifik dengan memproduksi jutaan kendaraan listrik untuk mendukung mobilitas.
"Misi kami disini tidak hanya sekedar berbicara tentang masa depan dalam bentuk naratif, kami di sini untuk mewujudkanya, yakni memberikan nyawa ke lebih dari 200 juta kendaraan roda dua konvensional di Asia Pasifik menjadi kendaraan yang lebih ekonomis, lebih hijau dan memungkinkan menjadi aset yang lebih produktif," kata Arif Fajar Saputra, salah satu delegasi Tech StartUp Indonesia - Nuxcle yang tergabung dalam COP28UAE Tech Accelerator by New Energy Nexus.
Baca juga: Keinginan Prabowo Agar RI Punya Mobil Listrik Nasional Dinilai Selaras dengan Program Hilirisasi
Dia mengatakan, dengan lebih dari 200 juta kendaraan roda dua yang beroperasi setiap harinya di Asia Pasifik, potensi untuk revolusi mobilitas yang berkelanjutan sangat besar. "Kami ingin membuatnya menjadi aset yang jauh lebih produktif bagi pemiliknya," kata dia.
Dalam forum global ini, Arif menekankan inisiatif perusahaannya mengubah lanskap transportasi di Asia Pasifik. "Setiap sepeda motor dan setiap sepeda konvensional, bisa menjadi agen perubahan," ungkapnya.
Dia mengatakan, Nuxcle tidak hanya menciptakan kendaraan baru khususnya skateboard listrik dan sepeda listrik, tapi juga memfokuskan pada konversi kendaraan konvensional menjadi listrik.
"Ini adalah sebuah transformasi, bukan penggantian. Kami ingin kendaraan yang sudah ada menjadi bagian dari solusi lingkungan, bukan lagi sebuah potensi menjadi sampah di masa depan," sebutnya.
Dengan menjadikan setiap kendaraan roda dua menjadi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan akan memberikan efisiensi, biaya operasional, dan kedepanya menjadi sebuah passive income bagi pemiliknya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan edukasi kepada para pemilik kendaraan tentang manfaat konversi kendaraan roda dua-nya menjadi kendaraan listrik, tidak hanya dalam mengurangi emisi, tapi juga dalam hal peningkatan kinerja dan penghematan jangka panjang.
Baca juga: Perbanyak Pendirian Stasiun Isi Daya Mobil Listrik, Voltron Gandeng Pengembang Properti
Selain itu pihaknya juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai mitra strategis, dengan menjadikan kolaborasi sebagai kunci.
Pihaknya juga mengusung teknologi konversi yang lebih inovatif yang memungkinkan peningkatan kendaraan konvensional menjadi lebih mudah, lebih terjangkau, dan lebih efektif.