News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Raksasa Eropa Ingin Kalahkan Produsen Mobil China dengan Bersaing di Pasar yang Sama

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stellantis kini menjadikan India sebagai salah satu pasar utama di bisnis otomotif globalnya sebagai bagian penting dari rencana strategis Dare Forward 2030.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Ekspansi besar-besaran produsen mobil China/Tiongkok membuat pemain besar Eropa mulai mengambil langkah antisipasi untuk dapat terus bersaing.

Dengan investasi besar BYD di Meksiko, membuat CEO Stellantis perlu mengambil langkah strategis agar bisa tetap mempertahankan market mereka.

CEO Stellantis Carlos Tavares menyebut dengan datangnya produsen asal Tiongkok ke Amerika Utara, cara untuk mengatasinya ialah ikut bersaing dengan produk kendaraan listrik berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Baca juga: Mobil Listrik Anti Peluru Tesla Cybertruck Banyak Dikeluhkan, Muncul Noda Karatan Usai Terjang Hujan

Sebagai informasi, BYD dan produsen mobil Tiongkok lainnya memproduksi kendaraan listrik dengan harga 30 persen lebih rendah dibandingkan produsen mobil Barat.

"Orang Tiongkok adalah ancaman terbesar saat ini," tutur Tavares dikutip dari Motor Trend, Selasa (27/2/2024).

Produsen otomotif asal China telah mengguncang pasar Eropa dan sebagai perusahaan global, Stellantis tahu bahwa mereka harus menghadapi mereka di pasar seluruh dunia.

Cara untuk mengalahkan perusahaan Tiongkok adalah dengan bergabung dengan mereka. Stellantis dapat membuat kendaraan listrik di pabrik mana pun di seluruh dunia, yang menggunakan teknologi dari mitranya di Tiongkok, Leapmotor.

Hal ini akan efektif di Eropa atau pasar lain, di mana kendaraan Tiongkok sudah mulai melahap hampir semua penjualan.

Satu hal yang diinginkan oleh CEO Stellantis dari Washington dan pemerintah Eropa, adalah stabilitas dalam hal peraturan.

Kebijakan ini akan mendukung para pembuat mobil memiliki waktu yang biasanya dibutuhkan selama empat hingga lima tahun untuk merekayasa kendaraan baru, dengan teknologi yang diperlukan untuk memenuhi standar emisi dan peraturan lainnya.

Sementara itu, BYD telah mengumumkan bahwa dibutuhkan waktu hanya 18 bulan untuk memproduksi beberapa kendaraan listrik terbarunya.

Sejauh ini, tidak ada yang menghalangi Stellantis dari rencananya untuk memperkenalkan 18 kendaraan listrik baru pada tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini