Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan tidak akan memberikan insentif kepada mobil hybrid. Mempertahankan insentif untuk mobil listrik masih menjadi jalan pemerintah untuk menurunkan emisi karbon.
Sebagai pabrikan yang menawarkan kendaraan hybrid, Wuling tetap tidak goyah memasarkan model tersebut.
Public Relations Manager Wuling Motors Indonesia Brian Gomgom, menilai pasar kendaraan hybrid akan terus berkembang.
Baca juga: Toyota Sediakan 3.374 Unit Kendaraan Elektrifikasi untuk Olimpiade Paris 2024
"Kita masih tetep memasarkan hybrid karena di Cikarang kita punya fasilitas produksi EV, hybrid dan ICE. Jadi memang kalau kita lihat pasarnya hybrid sudah ada dan berkembang. Makanya kita tetap akan bermain di hybrid juga dengan Almaz Hybrid," tutur Gomgom dalam Media Drive Cloud EV Jakarta - Bogor - Jakarta, Selasa (14/8/2024).
Selain pabrik yang memiliki kapabilitas produksi, permintaan dari konsumen juga menjadi satu faktor Wuling tetap menawarkan hybrid.
"Jadi benar-benar karena konsumen ada demand untuk hybrid, kita ada si Almaz Hybrid dan diproduksi di Indonesia. Jadi kita berfokus kepada konsumen saja sih," ungkapnya.
Wuling memastikan pihaknya menyediakan seluruh teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mulai dari ICE, hybrid hingga EV, sehingga setiap kebutuhan konsumen bisa terpenuhi.
"Kita punya fasilitas itu, kita kompeten untuk bikin hybrid, EV dan ICE, jadi kita akan bagi marketnya. Kalau misalkan hybrid ada marketnya, kita sudah punya produk, misalnya EV marketnya tumbuh kita sudah punya produknya. Jadi kita menyiapkan apa yang konsumen butuhkan, nanti konsumen tinggal memilih. Jadi bukan ada kebijakan, tapi karena konsumen butuh akan itu ya kita ambil," jelasnya.