Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Toyota Astra Motor (TAM) terbuka untuk menghadirkan lini produk kendaraan elektrifikasi berjenis hybrid dari berbagai segmen, termasuk entry level.
TAM terus berkomunikasi dan mempelajari market, serta menentukan waktu yang tepat untuk menambah lini kendaraan hybrid.
Meski pertumbuhan mobil hybrid berada di atas porsi Battery Electric Vehicle (BEV), akselerasi untuk memperluas penyerapan di masyarakat perlu dilakukan, diantaranya lewat pemberian insentif.
Baca juga: Toyota Siapkan 40 Unit bZ4X untuk Mobilitas saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, mengatakan pihaknya memiliki banyak pertimbangan untuk mengenalkan model hybrid baru, diantaranya insentif.
"Banyak pertimbangan. Insentif menjadi salah satu pertimbangan tetapi bukan satu-satunya pertimbangan, tetapi salah satu pertimbangan," tutur Anton di Semarang dalam JTD Eco Journey, Senin (26/8/2024).
Toyota sendiri terus terlibat dalam berbagai diskusi dengan pemerintah menyoal insentif pada sektor otomotif nasional.
"Pastinya kalau ke depan ada diskusi lain, kita tetap terbuka. Pada saat ini informasi terakhir tahun ini atau pemerintahan ini belum ada atau pemerintahan ke depan kita belum tahu, tapi kita tetap diskusi," ungkapnya.
Pembicaraan dengan pemerintah sendiri tidak terpatok pada inovasi teknologi hybrid, namun juga flexy fuel, hidrogen hingga BEV.
"Banyak hal yang kita bicarakan tidak cuma hybrid, seperti flexy fuel, hidrogen, banyak solusi yang harus kita bicarakan dan sekali lagi tidak hanya satu produk atau teknologi tertentu, tapi harus bervariasi," ucap Anton.