TRIBUNNEWS.COM - Ekspor mobil produksi pabrikan otomotif Korea Selatan untuk tujuan pasar ekpor Asia, Uni Eropa dan Afrika kompak drop selama Januari-Agustus 2024 ini.

Penurunan kinerja ekspor yang cukup signifikan terjadi untuk pasar Afrika yang turun 44,7 persen, sedangkan ekspor ke Asia, Uni Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah masing-masing turun sebesar 23,5 persen, 26,1 persen, 11,6 persen, dan 9,2 persen.

Industri otomotif Korea Selatan saat ini terdiri dari Hyundai Motor, Kia, GM Korea, KG Mobility, dan Renault Korea Motors. 

Pengamat pasar menyatakan keprihatinannya atas semakin besarnya ketergantungan Korea Selatan pada pasar ekspor otomotif AS.

Beberapa pihak khawatir bahwa pemerintahan Amerika berikutnya akan menerapkan langkah-langkah regulasi sebagai respons terhadap surplus perdagangan yang besar dengan Korea Selatan.

“Jika surplus perdagangan dengan AS menjadi terlalu besar karena peningkatan ekspor mobil, bahkan sekutu seperti Korea Selatan pun bisa menghadapi tindakan seperti tarif,” kata Kim Pil-soo, profesor otomotif di Universitas Daelim, Korea, kepada Yonhap.

Industri Otomotif Korea Makin Bergantung Pada Pasar Amerika

Menurut data industri, lebih dari 60 persen ekspor otomotif Korea Selatan pada sebagian besar tahun 2024 telah dikirim ke Amerika Utara.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran mengenai perlunya strategi ekspor global yang lebih seimbang.

Total volume ekspor gabungan lima perusahaan otomotif Korea Selatan – Hyundai Motor, Kia, GM Korea, KG Mobility, dan Renault Korea Motors – berjumlah 1.857.111 unit selama periode Januari-Agustus. 

Dari jumlah tersebut, 61,4 persen atau 1.140.073 unit dikirim ke Amerika Utara, meningkat 15,9 persen dari 983.321 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Secara khusus, ekspor ke Amerika Serikat mencapai 970.066 unit, mewakili sekitar setengah dari seluruh ekspor otomotif Korea Selatan pada periode tersebut. Ekspor Amerika mengalami lonjakan sebesar 18,7 persen dalam setahun.

Sumber: Yonhap