Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Lubricants akan menyasar market sektor pertambangan untuk memasarkan Diesel Exhaust Fluid (DEF) pada tahap awal.
Sektor pertambangan menjadi bagian penting, apalagi banyak kendaraan berbahan bakar diesel yang beroperasi di industri ini. Untuk menekan emisi gas buang, DEF dipastikan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
"Kalau mayoritas di tambang itu biasanya kendaraan-kendaraan diesel dari Eropa sudah Euro 5 atau Euro 6," tutur VP Technology Acceleration dari PT Pertamina (Persero) Ahmad Azhar saat peluncuran DEF di Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Selain itu, sektor pertambangan dinilai sangat potensial, apalagi dengan rencana perusahaan untuk memasarkan DEF secara B2B terlebih dahulu.
Baca juga: Pertamina Lubricants Klaim DEF Mampu Turunkan Kandungan NOx ke Angka 10 ppm pada Mobil Diesel
"Untuk setahun dua tahun pertama kami akan fokuskan DEF ini untuk menyasar pasar B2B, setelah itu baru ke retail," imbuh Azhar.
DEF sendiri akan mampu bekerja pada kendaraan spesifikasi Euro 5 atau Euro 6 yang sudah dilengkapi dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR).
Pada kendaraan berteknologi SCR, biasanya akan ada tangki khusus yang menjadi wadah cairan-cairan semacam Diesel Exhaust Fluid untuk menekan kadar nitrogen oksida (NOx) dari gas buang kendaraan diesel.
Pertamina Lubricants optimis, permintaan terhadap DEF akan meningkatkan seiring berjalannya waktu, apalagi dengan target pemerintah mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.
VP Key Account Management (KAM) PT Pertamina Lubricants Atoy Saturi, menyebut pihaknya membidik produk terbarunya akan menguasai pangsa pasar sebagai cairan yang mampu menurunkan emisi karbon pada kendaraan diesel.
"Pasar ini kan terus tumbuh ya, karena terkait dengan regulasi pemerintah untuk menurunkan emisi. Jadi, harapan kami itu di tahun pertama 2025 kurang lebih market share kita itu 15 persen dengan angka penjualan 3 juta liter. Nanti kita harapkan terus naik," ucap Atoy.