TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Karoseri Trijaya Union bekerja sama dengan Akrindo Abadi membuat kolaborasi produksi microbus Neo Grantour dengan didukung sistem pendinginan kabin dari AC Yaruki.
Kolaborasi kedua perusahaan antara lain diaplikasikan pada armada Neo Grantour pesanan PO Ainon, Jakarta.
Tribunnews bersama sejumlah pengusaha transportasi berkesempatan menjajal kesejukan kabin microbus Neo Grantour produksi Karoseri Trijaya Union ini melalui sesi road test singkat dengan mengambil rute dari kantor Karoseri Triajaya Union di kawasan Bitung, Tangerang, menuju kawasan perumahan Lippo Karawaci.
Hembusan udara AC di kabin microbus ini terasa merata sejak dari kabin depan hingga bangku di baris belakang yang disalurkan melalui louvre AC di langit-langit kabin.
Hembusan udara sejuk yang berhembus membuat sekitar 14 penumpang di microbus ini nyaman di perjalanan menembus macet sejak gerbang tol Bitung.
Direktur Utama Akrindo Abadi mengatakan, tipe AC yang dipasang untuk kebutuhan microbus sekelas Neo Grantour yang berkapasitas angkut hingga 20 penumpang adalah Yaruki YR380.
Dia menjelaskan, YR380 memang dirancang untuk kebutuhan pendinginan di kabin microbus yang saat ini pasarnya sedang berkembang di Indonesia untuk kebutuhan angkutan antar jempur karyawan, shuttle hingga armada pariwisata dan transportasi reguler.
Dia mengatakan, sebagai negara beriklim tropis, suhu udara di Indonesia cenderung panas dan lembap. Itu sebabnya, kabin microbus membutuhkan jenis AC yang tepat.
“Dimensi kabin Neo Grantour ini juga lebih besar dibandingkan model microbus lainnya. Jadi kalau hanya menggunakan AC standar, performa AC tersebut tidak akan cukup untuk mendinginkan kabin," kata Albert di sela roadtest AC Yaruki YR380, Sabtu, 7 Desember 2024.
Baca juga: Karoseri Trijaya Union Luncurkan Bus Medium Triun MX, Desain Futuristik Dasbor Ala EV
Albert menambahkan, pihaknya mengembangkan pemasangan AC Yaruki seri YR380 di kabin microbus Neo Grantour bekerja sama dengan tim engineer Karoseri Trijaya Union. Tujuannya untuk memaksimalkan performa AC ini sehingga mendukung perjalanan yang benar-benar nyaman.
Satria, marketing AC Yaruki mengatakan, perusahaannya sejak empat tahun terakhir mulai memasarkan AC Yaruki untuk kebutuhan microbus kerjasama dengan sejumlah karoseri di Jawa Barat.
Untuk memasarkan AC ini pihaknya selain bekerja sama dengan industri karoseri juga melibatkan distributor kendaraan sebagai AC aftermarket.
Baca juga: Karoseri Laksana Luncurkan SR3 Neo dalam 3 Varian dengan Ubahan Total Interior Plus Eksterior
"Untuk sasis Elf tipe long seperti dipasang di bodi Neo Grantour buatan karoseri Trijaya Union, harganya Rp30 juta sampai Rp40 juta per unit tergantung spesifikasi yang diinginkan customer khusus untuk tipe YR380," ujarnya.
Pihaknya menekankan fleksibilitas untuk pemenuhan kebutuhan AC di microbus. Selama ini produk AC kita banyak dipakai di kabin truk Hino Ranger dan Hino Dutro. Kita masuk lewat distributor APM. kita masuk juga di tambang batubara," beber Satria.
Presiden Direktur PT Trijaya Union Dhimas Yuniarso mengatakan, pihaknya bermitra dengan Yaruki sebagai pemasok AC untuk memaksimalkan kebutuhan pendinginan kabin agar benar-benar bisa memberikan kenyamanan di perjalanan.
"AC adalah kebutuhan pokok dalam transportasi, terutama untuk rute-rute jarak jauh seperti shuttle service. Yaruki telah membuktikan kualitasnya melalui produk Neo Grandtour ini," ujarnya.
Bersamaan dengan roadtest ini, Karoseri Trijaya Union juga melakukan serah terima unit microbus Neo Grantour kepada tiga operator yakni AO Transport, Rafflesia dan Joglosemar.
AO Group memesan 10 unit Neo Grantour dari karoseri ini menggunakan sasis Mitsubishi Fuso FE 71 dengan dukungan AC Yaruki.
Selanjutnya, 10 unit microbus tersebut akan dioperasikan untuk memperkuat armada shuttle di Jabodetabek, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.